CISAYONG, (KAPOL).-
Kabupaten Tasikmalaya kini memiliki produk unggulan. Beras organik. Beras ini dihasilkan oleh Kelompok Tani di Kampung Cidahu Desa Mekarwangi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya ini bahkan sudah diekspor ke beberapa negara baik di benua Asia, Eropa bahkan sampai Amerika.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaeman menyempatkan diri hadir di acara Sewindu Ekspor beras organik, Kamis (1/9/2016) pagi. Andi dan rombongan pun meninjau langsung lahan sawah milik masyarakat petani di Desa Cidahu. Termasuk proses packaging sampai melepas sekitar sembilan ton beras organik yang siap diekspor ke Belgia.
Andi mengatakan produk beras organik ini membuat petani memiliki keuntungan yang berlipat. Di Indonesia saja, kata Andi, harga beras organik mencapai kisaran dua puluh lima sampai tiga puluh ribu rupiah perkilogramnya. Sementara harga beras organik yang diekspor ke benua Eropa harganya menyentuh angka sembilan euro perkilogramnya.
“Beras organik ini jadi bukti bahwa petani kita bertani dengan cerdas,” kata Andi.
Nilai tersebut, kata Andi, naik mencapai enam ratus sampai seribu persen. Terlebih, lanjut Andi, pasar beras organik ini terbuka lebar. Permintaan konsumen terhadap beras organik ini terbilang cukup tinggi. Meskipun diakui Andi jika produksi beras organik di Indonesia ini belum mampu memenuhi permintaan tersebut.
“Permintaan banyak. Produksi masih terbatas. Kita tahu permintaan dari Belgia saja cukup tinggi,” kata Andi.
Pemerintah sendiri, kata Andi, terus berupaya mendorong petani untuk beralih memproduksi beras organik. Berbagai upaya, kata Andi, terus dilakukan. Termasuk mengedukasi para petani tentang keunggulan produk beras organik.
“Kami juga bekerjasama intens dengan Kementrian Perdagangan untuk membantu pemasaran beras organik ini,” kata Andi. (Imam Mudofar)