KAWALU, (KAPOL).- Disematkannya Visi Kota Tasikmalaya sebagai Pusat Perdagangan Termaju Di Priangan Timur akan dievaluasi Tim Dede Sudrajat-dr. Asep Hidayat.
Dalam artian kenapa Kota Tasikmalaya termaju, tapi berbanding terbalik dengan kondisi masyarakatnya. Kemiskinan masih merajalela, sampai Kota Tasikmalaya mendapat predikat Kota Termiskin Kedua Di Jawa Barat.
“Kondisi terbalik ini yang dievaluasi. Apakah masyarakatnya, potensi ekonominya atau karena kebijakan Pemerintahnya,” kata salah satu Tim Pemenangan Dede-Asep, Nandang Suryana, Minggu (6/11/2016).
Menurut Nandang, hasil evaluasi tim, faktor utama yang paling mempengaruhi kemiskinan adalah di kebijakan Pemerintahnya. Pemerintah Kota Tasikmalaya yang dikomandani Budi Budiman terlalu leluasa menerima investor nasional dan internasional masuk ke Kota Tasikmalaya.
Atas nama investasi, tak disadari bahwa derasnya arus investasi tersebut telah menggerus potensi-potensi perekonomian warga Kota Tasikmalaya. Kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya justru terlalu menguntungkan segelintir orang dibanding mayoritas warga Kota Tasikmalaya.
“Contoh prodak barang yang dijual meski di Pasar Tradisional bukan dari Tasik tapi luar Tasik. Belum lagi kepungan pasar modern seperti minimarket dan hypermarket. Sayuran saja milik orang garut, Kerupuk milik orang Ciamis, Telor milik orang blitar dan Ikan punya orang Cirata Purwakarta dan Cianjur,” tutur Nandang.
Untuk itu, “PR” terbesar Dede-Asep, bagaimana membangun basis ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan potensi ekonomi warga Tasik yang salah satunya menjamin produk lokal Tasik dijual di Pasar-pasar Tasik.
“Intinya perputaran uang harus di Tasik karena selama ini uang dari Tasik dibawa oleh investor luar Tasik,” ucapnya.
Nandang pun mengambil kesimpulan bahwa penyebab tingginya kemiskinan di Kota Tasikmalaya bukan karena etos kerja orang Tasik yang lemah atau tidak adanya potensi ekonomi yang mumpuni, melainkan karena kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri yang terlalu memanjakan investor untuk leluasa mengeruk uang di Kota Tasikmalaya. (Jani Noor)