KAWALU, (KAPOL).- Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya, Dede Sudrajat optimistis akan diusung PPP. Hal itu ditunjukan dengan menjamurnya sejumlah baligo dengan berlatar logo PPP yang didalamnya ada tulisan “didukung Koalisi Perubahan”.
Seperti di Jalan Perempatan Jalan Sewaka Cisumur Kawalu. Baligo tersebut menjulang tinggi memohon do’a dan restu pencalonan dengan mencantumkan logo PPP.
Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya kubu Djan Faridz, Pepen Ruspendi menjelaskan kenapa Dede tetap memakai atribut PPP. Padahal PPP yang mendapat legitimasi SK Menkumham adalah PPP hasil Muktamar Pondok Geude Bekasi yang untuk Kota Tasikmalaya diketuai petahana Budi Budiman.
Dan menurutnya, bahwa Dede sudah final diusung PPP kubu Djan Faridz dengan alasan derajat putusan MA lebih tinggi dibanding SK Menkumham.
“Maka PPP itu mengusung Dede. Jadi ya harus mencantumkan segala atribut PPP,” kata Pepen, Senin (1/8/2016).
Bagi Pepen, persoalan PPP belum selesai karena SK Menkumham hasil Muktamar Pobdok Gede Bekasi dan Undang-Undang tentang Parpolnya juga dalam proses gugatan.
“Sehingga atas itruksi DPP, Dede harus tetap memakai atribut PPP, dimanapun bersosialisasi,” ujarnya.
Memang, ucap Pepen, KPU hanya mengakui PPP yang sah yang mendapat legitimasi Pemerintah. Namun karena situasi PPP masih tidak normal, Dede Sudrajat tetap berhak memakai atribut PPP.
“Termasuk nanti kalau pendaftaran. Pak Dede akan didaftarkan atas nama PPP juga bersama koalisi perubahan,” tuturnya.
Pepen pun berkeyakinan konflik PPP akan dimenangkan Djan Faridz. Kalaupun tidak, situasinya akan sama seperti Pilkada 2015 dimana PPP boleh ikut Pilkada kalau ada tandatangan dua Ketua Umum.
“Nah untuk mengantisipasi itu, Dede daftar ke Gerindra sebagai bentuk ijtihad politik demi mengamankan pencalonan,” ujarnya.
Disinggung persentase dukungan massa PPP, Pepen optimistis 75 persen massa PPP akan memilih Dede Sudrajat. (Jani Noor)