
TAWANG, (KAPOL).- Keputusan mengejutkan kembali terjadi di Pilkada Kota Tasikmalaya 2017. Setelah sebelumnya menimpa Partai Golkar yang mendepak Noves Narayana beserta Partainya dari Koalisi Perubahan, kali ini menimpa juga pada Partai Nasdem.
Partai Nasdem Kota Tasikmalaya harus keluar dari Koalisi Umat bersama PAN dan PBB karena DPP Partai Nasdem mengeluarkan rekomendasi usungan ke Budi-Yusuf yang diusung PPP-Golkar.
Paket Budi-Yusuf pun mendapat tambahan amunisi dan berhasil mengoyak keutuhan Koalisi Umat.
Ketua DPW Partai Nasdem Jabar, Saan Mustofa menegaskan rekomendasi DPP Nasdem ke Budi-Yusuf. Dan secepatnya SK DPP juga diberikan dengan keputusan sama mengusung Budi-Yusuf.
“Ini memang baru rekomendasi. Tapi SK DPP dipastikan ke Budi-Yusuf. 100 persen ke Budi-Yusuf,” ujarnya saat bertemu Tim Budi-Yusuf di Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Selasa (30/8/2016).
Menurut mantan anggota DPR RI Partai Demokrat asal Karawang ini, alasan ke Budi-Yusuf karena mempertimbangkan peluang kemenangan. Petahana Budi Budiman dinilai DPW maupun DPP berhasil membangun infrastruktur kota, pendidikan dan kesehatan.
“Maka wajar kalau elektabilitas Budi tertinggi, sehingga Nasdem memilih mengusung Budi,” katanya.
Saan pun berkeyakinan masuknya Nasdem ke PPP-Golkar semakin membuka peluang Budi-Yusuf memenangkan Pilkada di Kota Tasikmalaya.
“Kalau soal sudah di Koalisi Umat mah itu kan baru penjajakan. Dan dengan keluarnya rekomendasi, berarti Nasdem bukan lagi di Koalisi Umat,” ucap dia. (Jani Noor)