MANGUNREJA, (KAPOL).-
Kesadaran minat baca di Indonesia terbilangan sangat rendah. Data UNESCO 2010 menyebutkan prosentase minat baca di Indonesia hanya 0,01 % saja. Artinya indeks minat baca di seluruh wilayah Indonesia terbilang rendah. Termasuk di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Alfian menuturkan sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian ikhwal indeks minat baca khusus di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Meski demikian diakui Alfian jika minat baca di Kabupaten Tasikmalaya relatif sangat rendah.
Atas dasar itu, kata Alfian, Dinas Pendidikan mulai menginisiasi gerakan Tasikmalaya Membaca untuk Indonesia membaca. Gerakan ini, kata Alfian, sebagai upaya untuk meningkatan minat baca, khususnya di kalangan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
“Kalau gerakan literasi sekolah kita sudah mulai. Kita ingin gerakan ini menyebar ke masyarakat,” kata Alfian, Rabu (23/11/2016).
Hanya saja, lanjut Alfian, konsepnya masih dalam tahap pembahasan dan sosialisasi. Bidikan utama pembahasan dan sosialisasinya ada di kalangan masyarakat pendidikan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Termasuk dari PNS di internal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Gambaran sementara, ujar Alfian, pihaknya ingin mengoptimalkan kantor-kantor pelayanan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Di tiap-tiap kantor ada pojok baca yang sudah kita bentuk dan tersedia berbagai macan jenis buku.
“Misal di Disdukcapil kita sediakan pojok baca. Sembari masyarakat menunggu pelayanan, mereka bisa sambil membaca buku-buku yang sudah disediakan di pojok baca instansi tertentu,” papar Alfian. (Imam Mudofar)