​Intruksi Kapolri: Polda Jabar Selidiki Penyebab Banjir Bandang

HUKUM30 views

TARKI, (KAPOL).- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Tito Karnavian, dengan tegas memerintahkan jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk segera melakukan penyelidikan. Hal ini menyusul terjadinya banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Garut, Selasa (20/9/2016) lalu.
Menurut Kapolri, penyelidikan bertujuan untuk mengungkap penyebab banjir bandang yang telah menyebabkan 30 orang meninggal dunia dan 23 lainnya hilang.

Jika hasil penyelidikan menunjukan adanya kerusakan hutan akibat ulah manusia, makia ini harus diselesaikan dengan penegakan hukum.

Dikatakan Tito, berdasarkan laporan yang diterimanya, selain menewaskan 27 orang serta 23 lainnya hilang, banjir bandang di Garut ini juga telah menyebabkan ratusan rumah luluhlantak. Tercatat ada 633 rumah yang terendam dan sebanyak 57 rumah hanyut. ”Setelah masa tanggap darurat selesai, saya minta Polda membentuk tim untuk mempelajari akar masalah banjir bandang ini. Lakukan penyelidikan terkait penyebabnya,” kata Tito di sela kegiatan kunjungan ke lokasi bencana banjir bandang, Jumat (23/9/2016).

Menurut Tito, dalam proses penyelidikannya nanti, tim kepolisian akan bekerjasama dengan sejumlah lembaga terkait di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan pemerintah daerah. Proses penyelidikan dimaksudakan untuk mengetahui apakah bencana banjir ini benar-benar akibatn fenomena alam atau karena terjadinya kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia seperti ilegal logging.

“Jika hasil penyelidikan ditemukan kerusakan akibat fenomena alam atau kerusakan lingkungan, maka harus dilakukan penghijauan dengan cara kegiatan reboisasi di sepanjang aliran sungai. Namun bila bencana ini diakibatkan karena adanya perusakan hutan secara masif, maka harus diselesaikan dengan penegakan hukum,” ujarnya.

Jika hal ini tidak diselesaikan, tutur Tito, maka bencana serupa akan terulang lagi. Ini tentu sangat tidak diharapkan karena dampaknya yang sangat membhayakan dan merugikan banyak orang.

Dikatakan Tito, para korban memerlukan dukungan sehingga dia meminta seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama ikut membantunya. Selain bantuan material, para korban juga memerlukan dukungan untuk menghilangkan rasa trauma dan memulihkan psikologinya. 

Terkait masih banyaknya korban yang dinyatakan hilang, diakui Tito, hingga saat ini tim Gabungan masih melakukan proses evakuasi dengan cara melakukan pencarian. Selain itu, tim juga masih membersihkan puing-puing bangunan di daerah yang paling banyak terbawa arus sungai.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman juga sempat mengungkapkan adanya dugaan kerusakan lingkungan yang menjadi salah satu penyebab banjir bandang. Menurutnya, kerusakan di wilayah hulu Sungai Cimanuk akibat salahnya penerapan Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). (Aep Hendy S)