TASIKMALAYA, (KAPOL).- Satu persatu pegiat literasi di Kota Tasikmalaya terus bermunculan. Yang terbaru, Kebun Buku, sebuah konsep TMB (Taman Bacaan Masyarakat) yang disediakan di alam terbuka. Memanfaatkan lokasi di sekitar Dadaha dan Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Kebun Buku jadi magnet baru bagi masyarakat yang haus akan buku.
Penggagas Kebun Buku, Ruslan Aryandinata menuturkan Kebun Buku ini sengaja digagas untuk menyemarakkan geliat literasi di Kota Tasikmalaya. Lagi-lagi, kata Ruslan, rendahnya minat baca masyarakat jadi keprihatinan tersendiri bagi para pegiat literasi di Kota Tasikmalaya.
“Sebetulnya sudah banyak pegiat literasi di Kota Tasikmalaya. Kebun Buku ini hadir sebagai pelengkap agar geralan literasi di Kota Tasikmalaya ini bisa makin semarak,” ujar pria lajang yang memiliki akun facebook Leo Si Penatap Bulan, Minggu (30/7/2017).
Hanya saja, kata Ruslan, karena mengambil konsep alam terbuka, Kebun Buku tidak setiap hari ada. Keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi cuaca di Kota Tasikmalaya. Saat musim hujan seperti sekarang ini, lanjut Leo, sulit bagi Kebun Buku untuk mengadakan kegiatan.
“Biasanya kita buka mulai siang sampai sore. Kalau sudah tutup, etalase dan perlengkapan lainnya kita pindahkan ke tempat teduh di sekitar gedung kesenian,” kata Ruslan.
Selain itu, kata Ruslan, buku-buku yang tersedia juga masih terbatas. Meski demikian, kondisi tersebut tak jadi penghalangan bagi ia dan rekan-rekannya untuk bergerak di Kebun Buku.
“Kita seadanya saja. Yang penting gerakannya jalan,” kata Ruslan. (Imam Mudofar)