
MANONJAYA, (KAPOL). – Posisi ulama dan ajengan seharusnya ditempatkan pada posisi semula. Mulai dari membimbing umat, memperbaiki kemunduran akhlak terutama yang terjadi di kalangan para remaja. Dan pemerintah memperhatikan kesejahteraan untuk melakukan tugasnya itu.
Demikian dikatakan tokoh ulama sekaligus pengusaha asal Kota Tasikmalaya H. Wawan dalam pertemuan puluhan alumni Cipasung angkatan tahun 81, 82 dan 83 bersama Calon Wali Kota Tasikmalaya H. Dede Sudrajat di Manonjaya.
“Perhatian bisa dalam bentuk pemberian gaji yang setimpal kepada para ajengan yang diambil dari zakat para aghniya melalui lembaga zakat. Ajengan telah sabar dan cukup dengan yang ada. Harus diperhatikan ekonominya,” katanya.
Ia berharap bentuk perhatian tersebut benar-benar dapat terealisasi oleh pasangan Dede – Asep. Apalagi saat ini para ajengan banyak yang mendukung.
“Mudah Kang Haji Dede kawidian Allah SWT. Setiap tahun meunang. Nista, maja, utama. Hati ajengan atos ka Haji Dede. Tinggal doa,” katanya.
Calon wali Kota Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan program-program pemerintah harus berbasis masyarakat termasuk pemberdayaan potensi zakat dan alokasinya. Bukan hanya pembangunan fisik saja, juga spiritual.
“Kemajuan bukanlah sekedar fisik. Tetapi harus ada ketakwaan kepada Allah. Kemajuan ekonomi harus meningkat namun bukan untuk masyarakat tertentu, tetapi harus dari level terbawah. Jangan sampai kemiskinan menjadi kekufuran,” ujar Dede.
H. Aa salah seorang kakak kelas H. Dede Sudrajat mengatakan pribadi Dede yang nyantri juga sosok humoris yang cocok menjadi pilihan.
“Buat warga Kota Tasikmalaya Pak Dede adalah sosok yang bisa memimpin, tidak akan salah pilih. Mungkin tidak akan rugi jika memilih Pak Dede,” katanya. (Inu Bukhari)