SUKARESMI, (KAPOL).- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tengah menggelar hajat besar. Konferwil (Konfrensi Wilayah) PWNU Jawa Barat berlangsung di Pondok Pesantren Fauzan Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, Selasa (11/10/2016). Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj hadir langsung di acara tersebut.
Ditemui awak media usai pembukaan, KH. Said Aqil menuturkan adalah organisasi Islam yang masuk di semua lapisan masyarakat. Berbagai latar belakkang dan usia berhimpun di organisasi yang didirikan oleh Hadrotus Syekh Hasyim Asy’aru ini.
Jawa Barat, kata Said Aqil, merupakan salah satu wilayah kantung organisasi NU. Meski demikian, lanjut Said Aqil, kondisi NU di Jawa Barat berbeda dengan wilayah lainnya. Khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Di Jawa Barat, NU kuat secara kultur. Ada banyak kyai dan pondok pesantren. Gerakan kulturalnya hidup. Tapi lemah secara militansi organisasi,” kata Said Aqil.
Maksudnya, kata Said Aqil, secara tubuh keorganisasian, NU di Jawa Barat terbilang lengkap. Hampir di semua lini aktif. Hanya saja dari segi gerakan, masih terbilang lemah jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Di Jawa Barat, kita (NU, red) belum punya satu pun rumah sakit. Berbeda dengan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Termasuk juga perguruan tinggi,” kata Said Aqil.
Kondisi itu, lanjut Said Aqil, tak lepas dari berbagai macam penyebab. Salah satunya tekanan dari Orde Baru di masanya terhadap organisasi NU di Jawa Barat.
“Setelah konferwil ini saya berharap militansi NU di Jawa Barat bisa semakin kokoh dan kuat,” ujarnya. (Imam Mudofar)