Partai final Liga Santri Nusantara Regional 3 Jawa Barat mempertemukan dua kesebelasan dari Ponpes Nurul Fauzi Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dan Ponpes Miftahul Ulum Kabupaten Ciamis. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Wiradadaha Kota Tasikmalaya, Kamis (25/8/2016) sore berlangsung cukup sengit. Ke dua kesebelasan bermain ketat.
Nurul Fauzi unggul lebih dulu lewat titik putih. Hands ball yang dilakukan oleh pemain belakang Ponpes Miftahul Ulum di kotak terlarang berbuah gol bagi Ponpes Nurul Fauzi. Eksekutor pinalti tak menyia-nyiakan kesempatan. Mereka unggul 1-0.
Memasuki penghujung babak pertama, Ponpes Miftahul Ulum mampu menyamakan kedudukan. Tentangan bebas yang dilakulan di sisi sebelah kanan pertahanan Ponpes Nurul Fauzi langsung bersarang di jalan gawang tim dari Karangnunggal itu.
Memasuki babak ke dua, pertandingan berjalan ketat. Jual beli serangan dilakukan oleh ke dua tim. Namun sayang sampai peluit panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu pinalti.
Dari lima penendang di masing-masing tim, Ponpes Nurul Fauzi akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor tipir 5-4. Penjaga gawang dari Ponpes Nurul Fauzi berhasil memblok satu tendangan dari lawannya.
Panitia Liga Santri Nasional Regional 3 Jawa Barat, Usman Kusmana mengatakan Ponpes Nurul Fauzi akan terbang ke Kota Balikpapan Kalimantan Timur untuk mewakili regional 3 Jawa Barat di Liga Santri Nasional.
“Untuk waktunya belum ditentukan. Nanti akan kita kabari lebih lanjut,” kata Usman.
Terpisah, Wali Kota Tasikmalaya, H. Budi Budiman yang menyerahkan langsung tropi mengapresiasi perhelatan Liga Santei Nasional. Meski tim dari Kota Tasikmalaya hanya mampu sampai di semi final, Budi mengaku tetap bangga.
“Menang dan kalah bukan masalah. Yang penting pertandingan berlangsung secara fair play,” kata Budi.
Politisi dari PPP ini berharap dari ajang Liga Santri Nasional akan muncul pesepakbola handal yang akan mengharumkan Indonesia di kemudian hari. (Imam Mudofar)