TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Sebanyak 390 mahasiswa Universitas Siliwangi dari berbagai program studi mendapatkan suntikan pengetahuan baru terkait kepabeanan. Kegiatan edukasi bertajuk Customs Goes to Campus yang pertama kalinya digelar Kantor Pengawas dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Pratama Tasikmalaya, ini juga sebagai bentuk sumbangsih di dunia pendidikan.
Sebab menurut Kepala KPPBC Tasikmalaya Heri Purwadi, sebagai bagian dari masyarakat pihaknya ingin turut mendukung upaya mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus di masa mendatang.
“Bila biasanya mereka mungkin baru mendengar hanya sekilas tentang bea cukai, hari ini kami ingin berbagi ilmu juga mendekatkan diri kepada adik-adik mahasiswa Ini pun bertambah penting lantaran 5-10 tahun lagi, mereka ini calon pemimpin,” kata dia dijumpai di sela kegiatan yang digelar di Gedung Mandala, Kamis (22/9/2016).
Apalagi, mengingat tak lama lagi para mahasiswa ini juga akan berganti peran dengan terjun langsung berkiprah di masyarakat. Sebagai salah satu instansi pemerintah, pihaknya pun merasa berkewajiban turut membekali generasi muda.
“Di era persaingan global seperti sekarang, kompetensi diri memang menjadi sangat perlu diperhatikan. Agar bisa mengubah tantangan jadi peluang yang baik, tentu ini harus dipersiapkan matang-matang dari sekarang,” ujarnya.
Pemateri Kepala Subseksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Budi Mulyadi menjelaskan peranan penting Bea Cukai dalam mendorong perekonomian negara, misal dengan memfasilitasi kemudahan kepabean bagi dunia usaha berskala internasional untuk ekspor dan bersaing dengan negara asing.
Selain juga, pihaknya memiliki fungsi perlindungan masyarakat dari masuknya barang ilegal seperti psikotropika yang dinilai saat ini semakin erat dengan kehidupan anak muda. Budi mengajak mahasiswa untuk menjauhi hal tersebut dan menyalurkan energi muda ke hal positif.
Kali itu dia pun menghimbau untuk masyarakat peduli terhadap peredaran rokok ilegal yang akan merugikan negara. “Sebab sebagai aparat fiskal yang kami punya tugas memugut penerimaan negara melalui bea dan cukai, adik-adik harus tahu apabila kontribusi bea cukai untuk penerimaan APBN sangat besar dan sebagian dananya ini untuk dunia pendidikan,” katanya. Kegiatan ini pun tidak akan berhenti sampai di sana saja, akan terus digelar di beberapa sekolah lainnya.
Melalui kegiatan kali ini pihaknya berharap mahasiswa juga bisa sama-sama ikut kmengawasi dan lebih peka terhadap lingkungannya.
Acara pagi itu pun disambut antusias oleh para mahasiswa hingga akhir sesi. Berbagai pertanyaan juga dilontarkan, membuat edukasi kali ini terbilang interaktif.
Naryanti, mahasiswa tingkat I ini misalnya mengaku senang dengan adanya sosialisasi tersebut yang memberikan banyak pencerahan. (Astri Puspitasari)***