​Massa Dari Tasikmalaya Masih Bertahan Di Jakarta

PERISTIWA8 views

JAKARTA, (KAPOL).- Meski aksi damai Bela Islam II, 4 November sudah usai dan perwaklian massa sudah bertemu langsung dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, massa aksi dari Tasikmalaya masih bertahan di Jakarta. 

Hingga berita ini ditulis sekira pukul 18.49, massa belum diperbolehkan pulang karena belum ada perintah dari Korlap Nasional Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPFMUI), Munarman.
Massa pun masih tersebar diberbagai tempat, mulai dari Masjid Istiqlal, Monas, Slipi, Jalan Merdeka Barat sampai Gambir.

Salah satu Korlap Aksi dari Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, massa belum pulang dan tidak akan pulang selama belum ada intruksi membubarkan diri. Pasalnya, masih ada tuntutan yang belum terpenuhi yakni ingin bertemu langsung dengan RI 1 Presiden Jokowi.

“Yang pribadi ada yang sudah pulang. Tapi kebanyakan tetap bertahan. Kalau korlap nasional sudah memerintah pulang, pasti pulang. Tapi sampai saat ini belum ada perintah,” kata KH Amin, Jum’at (4/11/2016).

Menurut Pimpinan Ponpes Sulalatul Huda Paseh ini, jalannya aksi berjalan damai. Dan aksi tersebut dikatakan aksi eksekutif atau elegan karena betul-betul terencana dengan baik.

“Dan perlu diketahui yang menginginkan suasana tidak damai bukan dari Muslim tapi justru dari pihak diluar Muslim yang buktinya ada penyusup tapi sudah ditangkap dengan KTP non muslim,” ujarnya.

Amin pun meyakinkan kepada semua pihak bahwa tujuan aksi sangat baik sehingga Allah SWT melindungi semua yang salah satu buktinya perkiraan BMKG akan turun hujan tapi tidak ada hujan.

“Malah cuaca begitu sejuk. Allah SWT maha tahu niat kami,” ucapnya.

Salah satu Pengurus Al-Mumtaz Tasikmalaya, Roni Risnawan membenarkan bahwa mayoritas massa aksi dari Tasikmalaya, termasuk Priangan Timur masih bertahan di Jakarta.

Massa tersebar dibeberapa titik dan masih menunggu intruksi apakah pulang malam itu atau menunggu besok atau hari ini Sabtu (5/11/2016).

“Yang pulang memang ada. Dan dipersilakan kalau ada urusan penting di Tasikmalaya. Tapi bagi kami seperti pengurus di Almumtaz dan Hizbullah masih bertahan karena tuntutan bertemu Presiden belum dikabulkan,” tuturnya. (Jani Noor)