​Mudik dan Tradisi Bakti Sosial di Desa Sukaraja Kec. Rajapolah

SOSIAL83 views


RAJAPOLAH, (KAPOL).-

Tak sedikit warga Kabupaten Tasikmalaya yang memilih merantau ke kota besar. Khususnya Jakarta. Rata-rata dari mereka memilih merantau untuk mencari nafkah dalam rangka perbaikan ekonomi.

Perayaan Hari Raya Idul Fitri jadi momen spesial bagi para perantau. Di hari tersebut mereka akan berbondong-bondong mudik ke kampung halaman. Merayakan Idul Fitri bersama sanak keluarga.

Tak terkecuali di Kampung Cibubuhan Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Tiap kali Idul Fitri, warga setempat yang merantau mudik ke kampung halamannya. Bertemu dengan sanak keluarya, tetangga dan teman lama.

Sudah menjadi agenda rutin. Tiap tahun, di hari ke tiga atau ke empat Idul Fitri, warga setempat melakukan halal bihalal sebagaimana umumnya dilakukan di kampung-kampung lain di Kabupaten Tasikmalaya.

Pada momen halal bihalal ini, seluruh warga kampung atau desa berkumpul. Baik mereka yang merantau atau tetap bertahan di kampung halaman. Sambung silaturahmi jadi kearifan lokal tersendiri yang dilestarikan masyarakat.

Hanya saja ada yang menarik pada momen halal bihalal di Kampung Cibubuhan Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Pada momen tersebut, diselipkan juga rangkaian bakti sosial. Ada sunatan masal, santunan anak yatim dan panti jompo.

“Warga yang merantau dan sukses di perantauan akan iuran (patugan, red). Mengumpulkan dana untuk disalurkan dalam bentuk kegiatan bakti sosial,” kata Kepala Desa Sukaraja, Andi Lala, Kamis (9/7/2016) pagi.

Untuk tahun ini, kata Andi, ada delapan anak di Desa Sukaraja yang dikhitan secara masal. Santunan juga diberikan bagi sejumlah anak yatim dan panti jompo di desa tersebut.

“Setiap tahun kami rutin mengadakan agenda semacam ini. Ini jadi salah satu wujud kepedulian warga yang merantau ke kampung halamannya,” ujar Andi yang lebih memilih ‘jaga lembur’ ketimbang merantau. (Imam Mudofar)