TAWANG, (KAPOL).- Sekretaris DPD PAN Kota Tasikmalaya, Jeni Jayusman justru tidak mempercayai 100 persen hasil survei tersebut. Jeni melihat populasi sampel sangat sedikit sehingga tidak akan menggambarkan suara PAN secara keseluruhan.
“Karena populasi sampelnya kecil. Maka PAN tidak bisa mempercayai survei LSI itu. Namun jadi PR bagi PAN untuk jadi evaluasi bagaimana 49 ribu suara PAN di Pilleg 2014 tetap utuh ke Dede-Asep,” tuturnya, Selasa (4/10/2016).
Menurut Jeni, kalau betul mayoritas suara PAN ke Budi-Yusuf bisa disebabkan karena PAN memang belum bergerak. Turunnya SK DPP PAN diakhir waktu menyebabkan PAN belum banyak konsolidasi.
“Kalau sudah gerak, saya yakin suara PAN utuh. Kalaupun ada kebocoran tak akan banyak. Tak apa-apa. Ini menjadi evaluasi kami,” ucapnya.
Sekretaris DPC Partai Demokrat, Ucu Ishak Ibrahim memandang wajar kalau suara Demokrat masih ada kebocoran. Pasalnya massa di bawah banyak yang belum mengetahui kalau Demokrat ke Dede-Asep bukan ke Budi-Yusuf atau ke Diky-Denny.
“Nama Pak Budi memang melekat di Demokrat karena di Pilkada 2007 diusung Demokrat, juga di Pilkada 2012. Kalau sudah disosialisasikan pasti tidak ke Budi lagi tapi ke Dede-Asep,” kata Ucu.
Ketua DPD PKS, Agus Setiawan membenarkan kalau melihat survei SMRC juga ada distribusi suara partai yang belum terarah. Hal itu, ujarnya, karena PKS belum melakukan konsolidasi secara menyeluruh sehingga kalau sudah dilakukan, suara PKS dijamin utuh.
“Tradisi PKS itu suaranya utuh. 25 ribu dipastikan ke Dede-Asep. Kalau sekarang memang kami belum konsolidasi,” ujarnya. (Jani Noor)
