KARANGNUNGGAL, (KAPOL).- Dunia pertanian tengah mengalami berbagai macam masalah serius. Alih fungsi lahan pertanian menjadi area pemukiman atau perkantoran jadi salah satu ancaman terbesar. Akibatnya terjadilah penyempitan lahan pertanian. Area yang semula merupakan lahan produktif, kini beralih fungsi jadi kawasan padat penduduk.
Selain soal penyempitan lahan pertanian, ancaman hilangnya regenerasi tani juga tengah mengancam sektor dunia pertanian di tanah air. Kebanyakan dari generasi Indonesia hari ini tidak memiliki minat berkecimpung di bidang pertanian. Mereka lebih memilih menjadi pekerja kantoran atau pekerjaan non pertanian lainnya. Ke dua kondisi tersebut saat ini juga tengah menjadi ancaman serius bagi Kabupaten Tasikmalaya.
Uraian itu disampaikan langsung oleh Ketua DPC Pemuda Tani Kabupaten Tasikmalaya, H. Suherman Sanjaya. Suherman mengatakan pemetaan masalah pertanian tidak sama antara satu tempat dengan tempat lainnya. Contoh, kata Suherman di wilayah-wilayah perkotaan, masalah yang dihadapi adalah penyempitan lahan pertanian.
“Sedangkan untuk di wilayah-wilayah pedesaan, masalah terbesarnya tidak ada generasi muda tidak tertarik bergelut didunia pertanian karena dianggap kurang menjanjikan,” kata Suherman, saat sosialisasi pemanfaatak pekarangan rumah di BPP (Badan Penyuluh Pertanian) Kecamatan Karangnunggal, Rabu (28/12/2016).
Padahal, kata Suherman, stabilitas bahan pangan hanya akan tercapai jika siklus pertaniannya juga seimbang. Artinya tingkat konsumsi dan produksi hasil pertanian ini kurang lebih memiliki porsi yang hampir sama. (Imam Mudofar)