SALAWU, (KAPOL).- Pergeseran tanah kembali terjadi. Lokasinya di Desa Sukarasa Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 31 Kepala Keluarga dengan 91 jiwa di Kampung Babakan Sarongge RT 10 RW 02 Desa Sukarasa terpaksa harus mengungsi karena hawatir dengan keselamatan mereka.
Kepala Desa Sukarasa, Tete Abdul Manap menuturkan untuk sementara waktu warga terdampak pergeseran tanah diungsikan ke Kantor Desa Sukarasa.
“Sebagian lagi ada yang mengungsi di rumah kerabatnya yang lebih aman,” kata Tete saat ditemui di Kantor Desa Sukarasa, Jum’at (17/11/2017) pagi.
Selain itu, lanjut Tete, pergeseran tanah juga memutus akses jalan utama di desa tersebut. Jembatan dan badan jalan yang menghubungkan Desa Sukarasa ke arah Salawu maupun Puspahiang terputus.
“Rumah ada yang rusak. Sarana ibadah juga ada. Irigasi. Terutama juga jalan banyak yang rusak,” kata Tete.
Sampai dengan Jum’at (17/11/2017) pagi, lanjut Tete, pergeseran tanah di desanya masih terjadi. Alhasil aktifitas belajar mengajar di SD dan SMP yang ada di lokasi kejadian terpaksa dipulangkan lebih cepat.
“Karena tadi masih ada suara pergeseran tanah. Khawatir dengan keselamatan murid terpaksa dipulangkan lebih awal,” kata Tete.
Tete menambahkan kejadian tersebut sudah dilaporkan ke BPBD Kabupaten Tasikmalaya. Petugas dan relawan BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga sudah datang ke lokasi.
Pantauan Kapol di lokasi kejadian, warga terdampak pergeseran tanah bahu menbahu menyelamatkan barang-barang mereka. Mulai dari kasur sampai dengan perabotan rumah tangga. Beberapa rumah milik warga pun tampak rusak dan retak akibat pergeseran tanah. (Imam Mudofar)