LEUWISARI, (KAPOL).-
Banser (Barisan Ansor Serbaguna) memiliki sejarah panjang dalam mengawal kemerdekaan Republik Indonesia. Pasca diletupkannya fatwa Resolusi Jihad oleh Pendiri NU (Nahdlatul Ulama), Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari, 22 Oktober 1945, Banser termasuk bagian terdepan yang menghalau tentara Inggris pada aksi agresi militer di Kota Surabaya.
Banser merupakan Badan Semi Otonom dari GP Ansor (Gerakan Pemuda Ansor). GP Ansor sendiri merupakan anak organisasi dari NU yang fokus di bidang pengkaderan generasi berfaha ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja).
Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang mayoritas penduduknya berfaham Aswaja. Kekuatan NU kultural di Kabupaten Tasikmalaya lahir dari banyaknya pondok pesantren di daerah yang dulu bernama Sukapura itu. Tak heran jika pengkaderan NU di Kabupaten Tasikmalaya terbilang hidup dalam gegap gempita. Tak terkecuali GP Ansor dan Banser.
PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya baru saja usai menggelar Diklatsar (Pendidikan Latihan Dasar) Banser. Kurang lebih 200 calon Banser dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya resmi dikukukan.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim mengatakan fokus Banser adalah memperkuat rasa cinta tanah air dan kecintaan terhadap ulama dan ajaran Aswaja. Terlebih, kata Asep, tugas penting Banser adalah menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman pihak-pihak yang berusaha menggantikan ideologi pancasila.
“Ada kelompok-kelompok radikal yang berupaya menggantikan ideologi pancasila dengan mengatasnammakan Islam. Ini yang harus kita anstisipasi bersama. Banser ini tentara NU yang siap bertempur jika ada pihak yang berusaha menggoyahkan kedaulatan NKRI dan Pancasila,” kata Ketua Asep Muslim.
Ke dua hal itu, kata Asep, dianggap penting untuk ditekankan kepada seluruh anggota Banser. Pasalnya, lanjut Asep, hari ini ada banyak pihak yang mencoba menggoyahkan stabilitas Indonesia dengan berbagai isu dan provokasi.
“Tujuannya jelas untuk memecah belah bangsa Indonesia. Termasuk juga Islam di dalamnya,” kata Asep.
Untuk itu, kata Asep, sesuai dengan semboyan Banser “NKRI Harga Mati Pancasila Jaya,” sudah menjadi fardu ain hukumnya untuk memperkokoh kecintaan terhadap tanah air dan ajaran Islam ala Aswaja. (Imam Mudofar)