PAGERAGEUNG, (KAPOL). – Ceramah keagamaan yangdiselengarakan di Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAI LM) Suryalaya Tasikmalaya dengan tema ” Implementasi Ajaran Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil”alamien Untuk Memperkokoh Persatuan & Kesatuan Bangsa”, Rabu (24/5), mendapat sambutan positif dari peserta.
Ketua Panitia Ceramah Keagamaan DR. H. Asep Salahudin., M.Ag menerangkana, kegiatan ini, sebagai bentuk partisipasi dan tanggungjawab moral IAI LM Suryalaya untuk menjaga keutuhan dan mendorong kemajuan bangsa, dengan menghadirkan narasumber Ketua Umum LDTQN DR. Ajid Thohir, M.Ag., Wakil Rektor I IAI LM Suralaya, Dr. H. Asep Salahudin, M.Ag., dan Komandan Propam Laskar MMI Wilayah Jawa Barat, Ustad Iri Samsuri.
Rektor IAI LM, H. Iwan R. Prawiranata SE., MIB., MA., P.hD, dalam penjelasan materinya mengatakan, islam dan kebangsaan tidak bisa dipertentangkan. Empat dasar negara, sebut dia, sudah final. “Abah sepuh dan anom telah menanamkan tareqathh, kasundaan dan keindonesiaan. Tareqath qodiriyah naqsyabandiyyah telah banyak menyadarkan orang-orang dari paham PKI dan DI/TII,” jelas Iwan R Prawiranata.
Sementara Ketua Umum LDTQN , Ajid Thohir menuturkan, pasca reformasi, ada serangan kapitalis global menghantam NKRI. “Islam yangg berkembang dengan konsep ideollogi sejuk, sudah dikembangkan di indonesia sejak zaman wali songo, yaitu ahli sunnah waljamaah,” papar Ajid Thohir yang merinci pengertian dari temea Gerakan Kaum Tarekat dalam Menjaga NKRI”.
Sasaran kelompok radikal, nilai dia, adalah orang-orang yang jiwanya kosong, kurang pemahaman agamanya.
Nara sumber lainnya, DR. Asep salahudin., M.Ag, lebih membuka cakralawa para peserta. Ia mengatakan, sunda sebagai suku terbesar kedua di Indonesiatelah mebuktikan diri menggerakan perlawanan kepada penjajah. “Ajaran sunda banyak yang bisa penginspirasi untuk menengahi permasalahan bangsa. Seperti pepatah jangan asal bicara, dan lain sebagainya,” ucapnya Dr. Asep Salahudin, sat memaparkan materi “Budaya Politik Sunda”.
.
Komandan Propam Laskar MMI Wilayah Jawa Barat, Ustad Iri Samsuri menegaskan, jika orang islam tidak cinta NKRI, maka keislamannya perlu dipertanyakan “Jangan ceroboh dalam memahami dan menafsirkan alquran, harus didampingi, dibimbing oleh ulama yg mursyd. Karena bisa salah aplikasi dan menyalahartikan makna kalau dibaca tanpa bimbingan,” tegasnya saat memapatkan materi dengan tema Menjaga Ukhuwah Islamiyah.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB ini, melibatkan staf IAM LM, unit kegiatan mahasiswa seperti BEM dan Menwa Kompi IAI LM Suryalaya, masyarakat sekitar Pondok Pesantren dan dihadiri perwakilan Kodim 0612/ Tasikmalaya dan dari Pemkab Tasikmalaya.