SINGAPARNA, (KAPOL).- Pihak Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan posisi Unit Tranfusi Darah (UTD) yang jauh dari lokasi rumah sakit.
Selama ini UTD masih ada di wilayah Kota Tasikmalaya dengan jarak tempuh kurang lebih dua puluh kilometer. Alhasil kondisi ini membuat Time Respons Gawat Darurat di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya itu jadi bertambah.
Kepala Bidang Keperawatan RSUD SMC, dr. Faisal Soepariono menuturkan dalam aturan, seharusnya Time Respon Gawat Darurat itu maksimal dua jam. Hanya saja karena kondisi jarak tempuh yang jauh, time respon jadi bertambah.
“Mkanya kita sering kebingungan apalagi kalau mendadak dan membutuhkan tindakan cepat,” ujar Faisal.
Meski demikian, kata Faisal, pasokan darah terbilang lancar dan tidak ada kekurangan. Jenis golongan darah pun tidak pernah kekurangan. Hanya jarak tempuh menjadi masalah besar dan dianggap menghambat pelayanan.
“Pernah ada kejadian yang mau operasi karena darah terlambat akhirnya meninggal,” ujar Faisal. (Imam Mudofar)