Pergerakan tanah kembali terjadi di Desa Sukapada Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Rumah milik pasangan suami istri, Nana dan Aas, warga Kampung Citeureup ambruk akibat bencana tersebut.
Saat kejadian, Hasan, bayi laki-laki yang baru berusia 6 bulan anak pasangan Nana dan Aas ini tengah tertidur di dalam rumah. Tubuh mungil Hasal tertimpa puing reruntugan rumah. Ajaibnya, Hasan selamat dari maut. Padahal bayi mungil itu tergencet puing-puing reruntuhan rumahnya.
“Saat kejadian saya sedang di luar. Nyuci pakaian. Tidak jauh dari rumah. Kebetulan anak saya lagi tidur. Makanya saya tinggal,” ujar Aas, ibu Hasan.
Tiba-tiba saja, lanjut Aas, ia mendengar suara reruntuhan rumah. Tak lama kemudian ia mendengar suara tangisan anaknya. Aas pun bergegas meninggalkan cuciannya. Tak peduli dengan reruntuhan rumah, Aas berusaha masuk ke dalam untuk menyelamatkan anaknya.
“Saya langsung lari ke dalam rumah. Kondisi rumah sudah mulai ambruk. Saya langsung mengambil Hasan untuk saya bawa keluar rumah,” kata Aas.
Hasan pun berhasil diselamatkan. Hasan langsung dilarikan ke Puskesmas karena mengalami luka di bagian kepala. Pelipis Hasan tampak berdarah. Pengobatan pun langsung dilakukan.
“Kata dokter harus dirontgen untuk memastikan tidak ada luka di bagian kepalanya,” kata Aas.
Seperti diketahui, sejak 1995 daerah tersebut memang rawan pergerakan tanah. Ada tiga kampung di Desa Sukapada Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya yang rawanpergerakan tanah. Yakni Kampung Citeureup, Garadaha dan Kampung Bonjot. (Imam Mudofar)