PARUNGPONTENG, (KAPOL).- Semburan air panas yang secara mendadak muncul beberapa waktu lalu di Kampung Sindangrasa Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng mendadak jadi objek wisata baru. Ratusan masyarakat berduyun-duyun datang ke lokasi setiap harinya guna menyaksikan luapan air panas.
Lokasi semburan air panas tidaklah mudah dijangkau. Kendaraan roda dua maupun roda empat perlu menempuh rute jalanan berbatu serta turun naik. Rute yang masih minim aspal menyebabkan licin saat kondisinya basah. Namun hal itu tak menghentikan warga untuk datang menyaksikan semburan yang sudah keluar sejak Senin (23/10/2017) kemarin.
Informasi lokasi semburan air panas mendadak memang mudah tersebar kemana-mana. Saat Republika hendak mencarinya, warga yang ditemui di sepanjang jalan Parungponteng ternyata mengetahui lokasi tersebut. Tak pelak, orang yang penasaran pun tak akan mengalami kesulitan mencari lokasinya.
Pantauan di lokasi, titik semburan sudah selayaknya objek wisata. Papan penunjuk parkir sudah tersedia secara dadakan di halaman rumah warga sekitar. Belasan sepeda motor berderet disana. Banyaknya jumlah kendaraan yang parkir menjadi sumber pundi uang baru bagi warga sekitar. Salah satunya, Ajat (48) yang membiarkan halaman rumahnya dijadikan areal parkir. Untuk sekali parkir motor, ia mematok harga dua ribu rupiah.
“Kalau siang sama sore ramai terus banyak yang datang dari mana-mana,” ujarnya, Kamis (26/10/2017).
Tak hanya Ajat, pedagang bakso, es krim dan sate ikut mencari peruntungan disana. Salah seorang pedagang bakso, Nana mengatakan sengaja datang ke titik semburan karena penasaran ingin melihat langsung. Sebab biasanya ia mangkal di salah satu sekolah yang lokasinya tak jauh dari situ. Tak mau rugi membawa dagangannya tanpa meraup untung, ia pun memilih sekalian berjualan.
“Saya awalnya penasaran juga ingin lihat tapi ya sekalian saja jualan disini lumayan rame dari tadi banyak yang beli kok,” kata pria yang menjajakan semangkuk bakso seharga lima ribu rupiah itu.
Bahkan warga setempat menyediakan kardus yang dilubangi untuk diisikan uang bagi warga yang melihat-lihat atau mengabadikan momen semburan air lewat ponsel. Salah satu pengunjung asal Kecamatan Cibalong, Ina Zulyani mengaku sengaja datang untuk berswafoto di titik semburan. Ia terdorong untuk mengabadikan momen semburan setelah informasinya tersebar kesana-sini.
“Ini datang pengen selfie (swafoto) saja di lokasi kan buat update status gitu kang,ini datang sama teman-teman juga,” ucap dara berusia 20 tahun itu.
Guna mencegah warga mendekati semburan air, terdapat petugas dari Polsek Parungponteng yang berjaga di lokasi. Selain itu, garis polisi sekitar lima meter sudah dibentangkan agar masyarakat tak sembarangan mendekati titik semburan. Hingga saat ini belum ada pengumuman status kebahayaan dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya maupun Pemprov Jawa Barat mengenai titik semburan. Padahal aroma belerang mulai tercium setelah dua hari semburan keluar. (Imam Mudofar)