​Tarik Menarik Pengaruh Koalisi Partai Terus Berlangsung

POLITIKA15 views

TAWANG, (KAPOL).- Menjelang pendaftaran pasangan bakal  calon, 19-21 September 2016 mendatang, tarik menarik pengaruh terus berlangsung. Para bakal calon mencari celah dengan ikut bursa di Partai lain.

Turut sertanya para balon dalam penjaringan parpol di luar koalisi itu untuk memoerkuat dukungan serta antisipasi melemahnya dukungan. 

Dua kandidat yang sudah berpasangan yakni Budi Budiman-Muhamad Yusuf dan Dede Sudrajat-Asep Hidayat juga ikut berlomba meraih parpol yang belum memiliki calon.

Ketua Presidium Pemenangan Dede-Asep, Ade Ruhimat mengakui untuk mengantisipasi hilangnya anggota koalisi, dan untuk menambah gerbong Koalisi sengaja membiarkan Dede-Asep ikut penjaringan di parpol lain. Hal itu agar ada tambahan pengusung dari PKB dan PAN.

“Maka, Dede dan Asep ikut bursa PKB maupun PAN dengan harapan bisa sama-sama mengusung,” kata Ade, Kamis (25/8/2016).

Menurut Ade, “diaburnya” Dede-Asep juga untuk mengantisipasi hilangnya gerbong koalisi. Sehingga Koalisi Perubahan tetap utuh dan bisa mendaftar ke KPU.

“Kan semua partai juga begitu. Bagaimana syarat ke KPU terpenuhi,” ujarnya.

Ketua DPC PBB, Asep Deni Adnan Bumaeri pun mengaku hal sama. Meski sudah bersama Koalisi Umat dengan PAN dan Nasdem, komunikasi dengan partai lain terus dibangun.

“Salah satunya dengan PDIP yang aktif mengajak kami bergabung. Dan tawaran PDIP ini bagus sekali karena belum mengajukan nama tapi koalisi dulu,” ucapnya.

Kendati demikian, PBB belum bisa mengambil keputusan karena masih gabung di Koalisi Umat.

“Untuk saat ini kami lihat perkembangan dulu. Yang jelas Diky Chandra harus diamankan tiketnya agar bisa ikut Pilkada,” ujar Asep.

Asep pun memandang semua partai sedang melakukan antisipasi agar tiket KPU tidak berkurang. Termasuk di koalisi umat yang sudah solid sampai tingkat DPW.

“Faktanya semua memang saling mengantisipasi karena khawatir keputusan di daetah berbeda dengan pusat. Maka sangat wajar kalau semua partai terus komunikasi kesana kemari,” tuturnya.

Ketua Tim Pemenangan Budi-Yusuf, Zenzen Jaenudin seperti diberitakan “KP” tempo lalu menjelaskan ikutnya Budi ke PKB agar PKB bisa sama-sama mengusung Budi. Pasalnya, akhir semua proses adalah kemenangan sehingga koalisi manapun perlu dukungan tambahan. (Jani Noor)