TAMANSARI, (KAPOL).- Ketua Baznas Kota Tasikmalaya yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Kawalu, H. Wawan Nawawi mengharapkan Wali Kota Tasikmalaya kedepan harus bisa mengubah pelayanan birokrasi. Salah satunya soal perizinan usaha yang lebih mengutamakan pengusaha lokal dibanding luar Tasik apalagi asing.
“Ya harus ada transparansi. Berapa biaya perizinan sebenarnya. Menyalahi aturan atau tidak dan sebagainya. Jangan sampai sudah membangun ini itu tapi ada yang memasalahkan. Ketika ada masalah, dibiarkan pula,” kata H. Wawan saat bertemu dengan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana di RM Sambel Hejo, Jalan Letjend Mashudi Tamansari, Kamis (20/10/2016).
Menurut Wawan, merasakan betul sulitnya berurusan dengan birokrasi. Dalam proses perizinan tidak transparan berapa besaran biaya, serta ketika terjadi gejolak di masyarakat, Pemerintah juga diam.
Untuk itu, tugas besar Wali Kota ke depan harus bisa merubah mental birokrat dari unsur korupsi dan kolusi karena kalau dibiarkan akan membuat masyarakat tak mendapat kepastian usaha.
“Jangan sampai kalau ke perusahaan asing diam, tapi ke pribumi malah mengabaikan. Penegak hukum juga tak bisa berbuat banyak. Ada apa? Kenapa kalau ke pengusaha kecil diam,” ujarnya.
Bagi Wawan, pengalaman berharga sekali atas gejolak perusahaan ayam petelur yang masih menghangat di Citamiang Kawalu. Ia merasakan betul bagaimana adanya “pungli” dari oknum birokrat atas segala perizinan.
Selain itu, merasakan betul juga bagaimana campur tangan politik atas permasalahan tersebut sampai ia merugi miliyaran rupiah. Yang akhirnya, Wawan mengambil kesimpulan bahwa masih banyak yang harus dibenahi di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ini.
Ketua DPC Partai Gerindra, Nandang Suryana paham betul situasi yang menimpa usaha H. Wawan dalam peternakan ayam petelur. Kalau sejak awal Pemerintah transparan, melakukan prosedur yang benar dan mengedepankan pelayanan bahwa hak semua warga berusaha, tentu tidak akan terjadi gejolak.
“Ini masukan berharga bagi kami. Ternyata banyak sekali yang harus dibenahi,” tuturnya. (Jani Noor)