MANONJAYA, (KAPOL).- Tidak kurang dari 102 Pondok Pesantren dan 1.200 Peserta mengikuti Musabaqah Tahfidzul Mutun (MTM) ke-2 tingkat Jabar yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan menampilkan 19 materi kitab turats (kitab kuning) dalam bentuk Natsar dan Nadzom dari mulai Asmaul Husna sampai Jam’ul Jawami, sebanyak 1200 peserta di uji kemampuanny dalam suatu panggung besar di halaman Pondok Pesantren Miftahul Huda.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda, KH Asep Maosul Affandi menjelaskan latar belakang MTM bahwa Hamalatul Quran dalam bentuk tahfidz dan kajian harus diperkuat dengan Hamalatu Alatil Quran.
Di mana dalil nash dan alat ijtihad bisa melahirkan ijtihad bahwa hukum Agama benar benar menjadi rahmat membawa umat menuju surga yang tidak malah agama dijadikan alat untuk kepentingan negatif dunia.
Sehingga, ujarnya, tujuan MTM ini untuk membentuk karakter santri yang sesungguhnya di mana santri menjadi poros sekaligus benteng ilmu dan akhlaq yang bermanfaat untuk ummat.
“Perjuangan KH Zainal Musthofa yang dilanjutkan oleh KH Choer Affandy dan Kiyai Lain di Jawa Barat dan Indonesia adalah cermin dari kesempurnaan ilmu, amal dan Akhlaq. Hal itu berawal dari tradisi mengakar di Pesantren Salafiyyah,” kata Sesepuh Ponpes Miftahul Huda, KH Aziz Affandi menambahkan.
Hingga berita ini ditulis MTM masih berlangsung dan menurut Panitia, KH Iban akan berlangsung hingga pukul 03.00 dini hari. (Jani Noor)***