Akses Transportasi Warga Kini Lebih Mudah

LINIMASA43 views

CIKATOMAS, (KAPOL).-

Sudah puluhan tahun ribuan warga di Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya hidup terisolir akibat kesulitan akses transportasi. Selain jalan yang rusak parah, warga pun terkendala dengan rusaknya jembatan menuju desa mereka. Hal itu pun menjadi salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan sektor ekonomi masyarakat disana. Sebab mereka kesulitan menjual hasil bumi, terutama dari bidang pertanian dan perkebunan rakyat. 

Namun sekarang kendala tersebut tidak akan lagi menjadi penghalang. Pasalnya rusaknya jembatan utama ke Desa Sindangasih telah rampung diperbaiki.

Begitu pun dengan jalan rusak sepanjang 5 KM yang juga sudah selesai di aspal. Masyarakat pun kini bisa lebih leluasa untuk bepergian, baik ke kantor kecamatan, pasar maupun sekolah. Makin baiknya infrastruktur di Desa Sindangasih tiada lain merupakan hasil kerja keras puluhan anggota TNI yang dibantu masyarakat setempat dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). 

“Akses transportasi masyarakat di desa kami sekarang lebih mudah. Sepeda motor dan mobil bisa masuk dengan mudah kesini. Kalau dahulu sih sangat terisolir, jalan hanya berlapiskan batu dan tanah liat, jembatan pun nyaris ambruk,” ungkap tokoh agama Desa Sindangasih, Ustad Yayan.

Sementara itu Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya Letnan Kolonel Inf Kurniawan menjelaskan, untuk mewujukan semua program TMMD ke 97 di Desa  Sindangasih, Kecamatan Cikatomas yang tinggal beberapa hari lagi, maka prajurit Satgas TMMD Kodim 0612/Tasikmakaya terus bekerja keras dan tidak kenal lelah dalam melaksanakan tugasnya. 

Setiap hari prajuri TNI dan masyarakat kompak bergotong royong membangun jalan, jembatan, gorong-gorong, MCK hingga rumah tidak layak huni, mengingat waktunya tinggal beberapa hari lagi. TMMD sendiri kini telah memasuki hari ke 25 dan akan berakhir pada 19 Oktober depan. 

“Pengerjaan yang sudah dilaksanakan baik kegiatan fisik maupun non-fisik sudah hampir mencapai 100 persen. Hal ini sebagai bentuk kerja keras dan gotong royong kemanunggalan antara TNI dan masyarakat,” terang dia.

Disamping itu, prajurit TNI diwajibkan untuk tinggal di rumah warga masyarakat dan hidup berbaur bersama sama masyarakat. Dengan cara ini, maka prajurit TNI dapat merasakan suka duka sebagai layaknya sebuah keluarga. Mereka pun dapat menyelami dan memahami kehidupan setiap penduduk secara nyata. Sehingga nantinya terjalin hubungan kekeluargaan yang menjadi pilar utama kemanunggalan TNI rakyat. (Aris Mohamad F)***