TASIKMALAYA, (KAPOL).-Untuk mengembangkan potensi anak khususnya dalam pengembangan motorik halus, kognitif, seni sosial dan emosional, mahasiswa Program Study Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah, IAILM Pondok Pesantren Suryalaya menggelar Lomba Mewarnai dan Peragaan busana tingkat Kober dan Taman Kanak-kanak pekan kemarin.
Kegiatan lomba mewarnai tersebut diikuti oleh 2.300 siswa dari wilayah Tasik Utara, Ciamis Utara dan Majalengka. Mereka terlihat ceria mewarnai gambar yang disiapkan panitia.
Gedung lokasi tempat digelarnya kegiatan yang didukung Kabar Priangan Online penuh sesak menjadi lautan anak-anak dengan aneka warna kaos. Mereka terlihat seperti pelangi dan tampak begitu indah dilihat dari kejauhan.
Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan lomba mewarnai, Nendah Jubaedah didampingi bagian Humas, Jamhur M Sobandi mengatakan, pihaknya tertarik untuk menggelar lomba mewarnai, karena memiliki dampak yang bagus bagi perkembangan kecerdasan anak.
Sehingga diharapkan, dengan ikut kegiatan, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki kecerdasan emosional yang juga bagus.
“Tujuan yang ingin kami capai selain mengembangkan minat dan bakat anak, juga mengembangkan motorik halus, kognitf, seni, sosial, emosional dan agama anak,” jelasnya Minggu (19/3/2017).
Kata dia, anak-anak juga bisa saling kenal satu sama lain, sehingga mereka bisa memiliki banyak teman dan ini bagus bagi perkembangan emosional dan jiwa sosial anak-anak.
Nendah mengakui jumlah peserta yang begitu banyak di luar perkiraan awal. Minat orang tua untuk mengikutsertakan anaknya pada lomba mewarnai begitu luar biasa. Sehingga jumlahnya mencapai 2.300 orang dan membuat ruangan yang disediakan penuh sesak.
Sementara itu, untuk kegiatan peragaan busana muslim untuk tingkat Kelompok bermain (Kober) diikuti oleh 250 pasang peserta juga dari berbagai daerah di Tasik Utara dan Ciamis Utara termasuk dari wilayah Majalengka.
Para peserta dari kalangan anak-anak itu terlihat menikmati saat berlenggak lenggok mengenakan busana muslim layaknya peragawan dan pragawati profesional. Para orang tua yang melihat jalananya kegiatan berdecak kagum dengan bakat para siswa Kober tersebut.
Ia mengharapkan ke depannya jumlah peserta yang ikut kegiatan lomba mewarnai bisa lebih bayak lagi, karena ternyata memberi dampak positif bagi tumbuh kembang emosi dan sosial.
“Kami apresiasi antusiasme warga mwngikuti kegiatan mewarnai ini. Hal ini membuktikan kalau para orang tua siswa peduli dengan tumbuh kembang anak itu sendiri.(Abdul Latif)***