TASIKMALAYA, (KAPOL).- Sebanyak 2 siswa SMK Duta Pratama Indonesia (DPI) Tasikmalaya mendapat beasiswa untuk belajar di Okayama Institute of Language, Jepang. Di samping belajar, peserta program bertajuk Work in Nipon (WIN) ini juga akan mendapat pengalaman bekerja.
Peserta program beasiswa dan kerja dari SMK DPI dilepas bersama 2 peserta lainnya dari Poltekkes Tasikmalaya di kampus SMK DPI, Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (8/4/2019). Bersama orangtuanya masing-masing, para peserta mendapat arahan dan pembekalan sebelum bertolak ke Jepang, Selasa (9/4/2019), dari Direktur Sentra Global Edukasi (SGE), Rudi Subianto.
Dalam sambutannya, Rudi memberikan nasihat kepada para peserta supaya jangan sampai berhura-hura dan jangan sampai terpengaruh pada hal-hal kurang baik. Peserta harus fokus supaya mendapatkan hasil optimal dari program WIN tersebut.“Harus disiplin, komitmen harus kuat!,” katanya.
Sementara Kepala SMK DPI Tasikmalaya, Berta Widiastuti, S.Pd. saat ditemui “KP” menjelaskan bahwa pada 2 siswa dari SMK DPI yang mengikuti program WIN gelombang pertama tahun 2019 ini yaitu Ade Rindi dan Panji Sukma yang merupakan lulusan tahun 2017/2018. Keduanya mendapat beasiswa untuk kuliah di Okayama Institute of Language, Jepang.
“Di sana siswa akan kuliah, lebih kurang 3 tahun. Mereka juga bisa bekerja paruh waktu pada tahun kedua. Kalau tahun pertama, anak difokuskan belajar dulu, karena ada belajar bahasa. Terus nanti ke care worker-nya untuk langsung mengikuti pembelajaran ke arah relevansi kerjanya, yaitu menjadi perawat. Itu mereka nanti di sana kerjanya di rumah sakit lansia,” ujarnya.
Dari Kota Tasikmalaya, terdapat 4 orang yang diberangkatkan pada gelombang pertama untuk mengikuti program WIN INI. Masing-masing 2 siswa dari SMK DPI dan 2 siswa dari Poltekkes Tasikmalaya, yaitu Jimmy dan Sofyan.
Mereka sebelumnya telah mengikuti seleksi tulis dan wawancara. Dari seleksi yang dilakukan pada Oktober 2018, keluar 2 nama yang lolos pada gelombang pertama ini.
“Bersyukur (SMK) DPI bisa mewakili Kota Tasikmalaya dari beberapa SMK, karena ada beberapa SMK juga yang ikut seleksi akhirnya ada yang belum siap. Mudah-mudahan siswa di sini berjalan lancar, sehat, selamat, dan apa yang memang dicita-citakannya itu tercapai karena kan mereka punya keinginan, punya cita-cita. Mudah-mudahan ini jadi salahsatu jalan menuju cita-cita mereka,” katanya.
Program ini juga dilakukan dengan melakukan Letter of Interest (LOI) bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Wali Kota Tasikmalaya.
“Setelah seleksi, anak itu di-training selama 3 bulan di Disnaker. Baik itu bahasanya, atitude-nya, manner-nya, etos kerja, ataupun lainnya. Jadi ketika dikirimkan ke sana (Jepang) itu sudah siap,” ujarnya. (Aji MF)***