SINGAPARNA, (KAPOL).- Gempa yang mengguncang wilayah Tasikmalaya beberapa waktu lalu menyisakan banyak puing-puing yang rusak akibat getaran dahsyatnya. Tak hanya rumah penduduk, fasilitas umum pun banyak yang rusak. Tak terkecuali bangunan sekolah di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya mencatat ada 22 bangunan Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Alhasil pihak sekolah harus memindah kegiatan belajar siswanya ke lokasi yang lebih aman. Ada yang pindah ke gedung madrasah, namun ada pula yang terpaksa menggelar KBM di bawah tenda darurat.
Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Iwa Kartiwa merinci ke 22 bangunan SD yang rusak itu antara lain SD Negeri Sukaati dan SD Negeri Pamoyanan di Kecamatan Parungponteng, SD Negeri 3 Cintabodas Culamega, SD Negeri Bojongkapol Bojonggambir, SD Negeri Puspasari, SD Negeri 5, SD Negeri Langensari dan SD Negeri Pondokwaru di Kecamatan Salawu.
Lainnya ada SD Negeri 2 Cukangkawung, Bojong, Nagrog, Sukarame, Candraniti, Citatah di Kecamatan Sodonghilir, SD Negeri Sukasirna dan SD Islam Darul Hikmah Cikatomas, SD Negeri Puspamulya Cigalontang, SD Negeri Munjul, Cipanaha, Ciroyom dan SD Negeri 4 Gunungtanjung dan terakhir SD Negeri Cibarengkok Cipatujah.
“Kita sudah laporkan kondisi ini ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Waktu Pak Menteri (Muhajir Efendi, red) datang ke Tasik juga sudah kita sampaikan,” kata Iwa, Rabu (3/1/2017).
Iwa membenarkan ada beberapa sekolah di Kecamatan Salawu yang terpaksa menggelar KBM di bawah tenda darurat. Kondisinya pun sangat memprihatinkan. Meski demikian, kata Iwa, KBM tetap berjalan sebagai mana biasanya.
“Ya meski kondisinya sangat tidak nyaman, tapi KBM tetap dilaksanakan,” kata Iwa. (Imam Mudofar)***