BANJAR, (KAPOL).- Sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 323/Buaya Putih (BP), menjadi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua New Guinea (PNG), selama sembilan bulan.
Dijadwalkan pemberangkatan dari Banjar, Selasa (21/11/2017) mendatang.
“Kami bertugas diperbatasan RI – PNG selama sembilan bulan. Jika ditotalkan dengan lamanya perjalanan pulang pergi dari Banjar dan pulangnya lagi sampai ke Banjar, itu mencapai 11 bulanan,” kata Danyonif Raider 323/BP, Manyor Inf Agust Jovan Latuconsina, M.Si (HAN), seusai acara Panggung Prajurit dalam rangka HUT Yonif Raider 323/BP ke-67, di Mako Yonif 323/BP, Rabu (15/11/2017).
Dikatakan, tugas utama selama sembilan bulan itu menjaga patok perbatasan RI – PNG.
Diantaranya, konsen mengawasi warga yang datang dan pergi melintasi perbatasan, termasuk kemungkinan adanya praktek illegal logging, masuknya narkoba dan gerakan spratis kelompok bersenjata yang membahayakan NKRI.
“Pembebasan sandera yang dikabarkan berjumlah 1300 di Tambangpura, Papua itu, direncanakan dilakukan tim khusus dari pusat. Kami siap diperbantukan dan bergabung jika diperlukan nantinya,” kata Agust seraya mengatakan, tugas pokoknya adalah operasi teritorial dan operasi tempur.
Adapun jumlah anggota yang disiagakan di Mako Yonif 323/BP berjumlah 200 orang.
Wali Kota Banjar, Hj.Ade Uu Sukaesih, menyatakan tugas perjuangan ke perbatasan itu merupakan bagian dari jihad.
“Diharapkan semua prajurit yang diberengkatkan bisa kembali ke Banjar dengan selamat dan utuh jumlahnya seperti ketika berangkatnya. Kemudian, kepada istri prajurit ditinggalkan suami menjalankan tugas mulia bisa jaga diri dan tetap waspada,” ucapnya.
Disela-sela acara sambutan, Wali Kota Banjar menyempatkan diri menyerahkan jam tangan kesayangannya kepada hadirin yang berhasil menjawab pertanyaan.
Selanjutnya, menyerahkan secara simbolis kunci kendaraan operasional kepada Danyonif Raider 323/BP, Manyor Inf Agust Jovan Latuconsina, M.Si (HAN). (D.Iwan)***