LIMBANGAN, (KAPOL).- Wabah demam berdarah dengeue (DBD) kini mulai menyerang warga di wilayah utara Garut.
Sedikitnya ada 52 warga yang sudah terjangkit DBD dan mendapatkan penanganan tim medis di Puskesmas Limbangan.
Kepala Puskesmas Limbangan, dr Budhi, membenarkan adanya warga yang terjangkit DBD dan mendapatkan penanganan pihaknya.
Dari data yang ada, telah tercatat 52 warga yang dinyatakan terserang penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Ada 52 warga yang terserang DBD akan tetapi mereka bukan hanya warga Limbangan tapi ada juga dari dua kecamatan yang ada di sekitar Limbangan ini,” ujar Budi saat dihubungi Rabu (30/1/2019).
Dikatakannya, selain warga Limbangan, ke 52 warga yang terjangkit DBD ini juga ada yang merupakan warga Kecamatan Selaawi dan Cibatu.
Namun dilihat dari jumlah, yang paling banyak memang merupakan warga Limbangan terutama dari Desa Limbangan Timur, Pasirwaru, dan Neglasari.
Dari 52 orang yang ditangani, dituturkannya empat di antaranya terpaksa harus dirujuk ke RSUD dr Slamet, Garut.
Gejala yang dialami pasien umumnya mual, pusing, hingga lemas.
“Dari yang 52 orang ini memang belum semuanya positif terjangkit DBD tapi ada juga yang masih suspek. Sebagian ada yang sudah kami rujuk ke RSUD dr Slamet Garut karena kondisinya yang sudah agak parah,” katanya.
Menurut Budi, penderita DBD ini terdiri dari berbagai kalangan usia mulai dari anak hingga orang dewasa.
Saat ini sebagain di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Sedangkan yang masih menjalani perawatan perkembangan kesehatannya terus dipantau.
Ia mengungkapkan, dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya, untuk tahun ini terjadi peningkatan jumlah penderita DBD di wilayahnya.
Dari hasil uji laboratorium, puluhan warga itu sudah dinyatkan positif DBD.
Untuk mencegah terus mewbahnya seragan DBD, Budi mengatakan berbagai upaya pencegahan telah dilakukan pihaknya.
Penyuluhan bahaya DBD ke masyarakat hingga pengasapan atau fogging dan pemberantasan sarang nyamuk telah dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Tenny Swara Rifai, membenarkan adanya laporan warga yang terjangkit DBD di wilayah utara Garut.
Menyikapi halini, pihaknya sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD untuk wilayah Limbangan.
“Status KLB diberikan karena terjadi peningkatan kasus dibanding tahun sebelumnya,”ucap Tenny.
Ia memaparkan, pada tahun lalu hanya ada 19 kasus DBD di wilayah Limbangan.
Namun pada bulan yang sama tahun ini, jumlahnya meingkat cukup drastisyakni mencapai 52 kasus meskipun tak murni terjadi di Limbangan saja tapi juga sebagian adayang dari Cibatu dan Selaawi.
Upaya pemberantasan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan DBD diakui Tenny telah dilakukan di sejumlah lokasi di tiga kecamatan tersebut.
Salah satunya dengan melaksanakan fogging atau pengasapan serta pemberantasan sarang nyamuk.
Lebih jauh Tenny menerangkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima danya kasus DBD yang terjadi didaerah lain di Garut selain Limbangan, Cibatu, dan Selaawi. Ia berharap kasus serupa tidak terjadi di daerah lainnya.
“Kami harap warga terus waspada dan semua Puskesmas juga sudah kami siagakan untuk mengantisipasinya. Di Garut memang terdapat sejumlah kecamatan endemis DBD terutama di wilayah utara dan tengah. (Aep Hendy S)
***