BANJAR, (KAPOL).- Tiga titik jalan tujuan Pamarican, Kab Ciamis di wilayah Kota Banjar, mengalami amblas. Ironisnya, sampai awal April 2017 masih belum diperbaiki.
Walaupun retakan jalan sampai mengalami pergeseran tanah itu, sudah terjadi sebelum Séptémber 2016 lalu.
Akibatnya, seiring curah hujan yang terus meningkat, retakan jalan yang amblas di wilayah tersebut kian melebar belakangan ini.
Jalan amblas yang disertai retakan tersebut, tersebar di dua kecamatan. Meliputi, dua titik ada di Dusun Pengasinan, Désa Binangun, Kecamatan Pataruman dan satu titik lagi di Lingkung Sumanding Wétan, Kelurahan Mekarsari, Kec Banjar.
Menyusul kenyataan itu, para pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut diharuskan meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Kepala Desa Binangun, H.Udung, Minggu (2/4/2017), jalan lintasan Banjar – Pamarican, melewati Desa Binangun, banyak yang rawan amblas. Termasuk, dua titik di Jalan Pangasinan, Desa Binangun itu.
” Di antara pemicu percepatan terjadinya jalan amblas tersebut, akibat kondisi tanah yang labil dan jalan Binangun sering dilintasi mobil bermuatan over kapasitas, seperti mobil pengangkut pasir, batu dan semen,” ujar H. Udung.
Dipastikan, tegas dia, masyarakat Desa Binangun dan para pengguna jalan tersebut berharap segera dilakukan perbaikan. Apalagi, Desa Binangun merupakan muka Kota Banjar dari perbatasan Kec Pamarican, Kab Ciamis.
” Kalau disurvai Pemkot Banjar itu sudah berkali-kali datang ke lokasi. Terkait realisasinya, diharapkan terbukti dicor tahun 2017 ini. Kami khawatir jalan amblas tersebut terus meluas,” katanya.
Mengantisipasi kecelakaan para pengguna jalan, dikatakan dia, saat ini sudah dipasang rambu lalu lintas kendaraan seadanya. Dilengkapi seutas tali rapia yang membentang.
Tidak jauh dari lokasi yang amblas di wilayah Desa Binangun, tepatnya diperbatasan Desa Binangun dan Kelurahan Mekarsari, yaitu di Lingkungan Sumanding Wétan, Kelurahan Mekarsari ada jembatan yang ambrol.
” Gara-gara jembatan ambrol, pengguna kendaraan yang melintasi wilayah tersebut, berlaku buka tutup dan harus taat kepada petugas pengatur jalan swadaya masyarakat ,” kata seorang warga Banjar, Irwan (41).
Ditambahkan Asep (46), warga Sumanding, ambrolnya jembatan itu, selain faktor dilintasi truk over tonase juga dilatarbelakangi usia jembatan yang sudah tua saja.
” Kami berharap jembatan itu segera diperbaiki. Jika dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan lalu lalintas. Karena, kawasan itu termasuk jalur cepat dan padat dilintasi kendaraan,” ujarnya seraya menjelaskan, ambrol jembatan karena dilindas truk itu pada pekan akhir Maret lalu. (D Iwan)***