SUKARATU, (KAPOL).-Meski sudah terjadi lebih dari satu pekan, tetapi dampak banjir bandang yang menerjang Desa Sinagar dan Gunungsari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasik, Kamis, (28/3/2019) lalu masih menyisakan keprihatinan bagi korban terdampak banjir.
Seperti yang dirasakan sekitar 126 murid SDN 2 Gunungsari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sukaratu, hampir 90 persen buku-buku dan dokumen penting rusak terendam banjir.
“Ya, 90 persen buku-buku pelajaran dan buku paket terendam. Kami pastikan hanya sebagian kecil buku yang terendam itu bisa dipakai lagi,” ucap Kepala SDN 2 Gunungsari UPTD Pendidikan Kecamatan Sukaratu Ny. Ai Nendah, S.Pd saat ditemui Senin, (8/4/2019) di sela-sela mengawasi murid kelas 6 yang sedang jalani Ujian Akhir Sekolah.
Menurut Nendah, meski kegiatan belajar mengajar berjalan biasa, tetapi tetap saja kondisinya tidak senormal sekolah lain yang tak alami musibah banjir.
Memang, berdasarkan pantauan “KP” di sekolah, tampak sejumlah buku paket, khususnya buku tematik kurikulum 2013 sedang dijemur. Tak hanya buku pelajaran, raport anak sekolah pun tak luput dari kondisi rusak terendam banjir sehingga harus dijemur.
“Seperti inilah kondisi sekolah kami dampak banjir, Pak. Buku kelas satu tematik rusak, kelas lima tema delapan sama matematika, buku paket Bupena sama rusak, pun demikian buku kelas dua. Pokoknya hampir 90 persen buku-buku rusak,” katanya.
Atas musibah tersebut, ia dan pihak sekolah saat ini sedang menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lain, terutama pengusaha yang selama ini menggantungkan hidupnya dari pasir Galunggung yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Karena ucap dia, anak-anak tak bisa belajar optimal jika buku penunjang kegiatan belajar tak ada karena rusak.
“Kami melalui UPT Pendidikan sudah melaporkan sekaligus memohon bantuan kepada pemerintah. Mudah-mudahan secepatnya direalisasikan. Apalagi Pak Kadis Pendidikan Kab. Tasik sudah melihat kondisi sekolah kami,”katanya.
Sebelumnya, Ketua K3S Kec. Sukaratu H. Entoh Salatin pascakejadian banjir bandang, menyampaikan, buku-buku yang rusak pun merupakan buku kurikulum tahun 2013 (kurtilas) yang belum lama ini diterapkan di sekolah SDN 2 Gunungsari.
“Kalau ada bantuan,ya kami bersyukur Alhamdulillah.Kalau tidak,kami dari awal lagi menganggarkan dari BOS.Tapi kalau semuanya ditangani BOS,untuk keperluan lain akan tersedot habis. Ya kami berharap ada solusi terbaik,” ucapnya.
Benteng Jebol
Selain buku dan peralatan kegiatan belajar rusak, dampak banjir bandang akibat hujan deras dan sedimentasi sungai Cibanjaran yang parah akibat penambangan pasir, dinding pagar SDN 2 Gunungsari sepanjang kurang lebih 10 meter pun ambruk diterjang air.
Beruntung tak ada korban jiwa pada musibah tersebut, namun debit air yang deras dari das air sungai Cibanjaran masuk ke sekolah hingga merusak barang yang berada di sekolah.
Baik Uloh sebagai K3S Kec. Sukaratu maupun Kepala SDN 2 Gunungsari Ai Nendah sangat berharap pemerintah atau pengusaha memberikan bantuan pembangunan benteng yang ambruk. Karena tak bisa diperbaiki dengan anggaran BOS mengingat biayanya yang pasti besar.
“Kalau benteng ini dibiarkan ambruk seperti ini, rawan pencurian. Dan kalau ada banjir lagi, dampaknya bakal lebih parah dari saat ini,”ucap Entoh dan Ai Nendah.
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang SDN 2 Gunungsari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasik beberapa waktu lalu. banjir yang terjadi malam hari itu membuat pihak sekolah tak sempat menyelamatkan buku-buku yang tersimpan di bangku apalagi di bawah.
“Ketinggian banjir saat itu satu meter lebih. Jadi buku-buku yang tersimpan kurang dari satu meter dari lantai terendam, dan kondisinya rusak. Sementara alat-alat elektronik mah,terutama komputer dan laptop aman sehingga file penting Insya Allah aman,”ucap Kepala SDN 2 Gunungsari Ai Nendah saat itu.
Ia sangat berharap ada bantuan dari siapa pun, baik pemerintah,swasta, lembaga swadaya ataupun perorangan untuk buku-buku dan bangku yang rusak.(Teguh Arifianto)***