
TAWANG, (KAPOL).- Buntut dari pernyataan dukungan 109 kader PKB terhadap Dede-Asep yang dikoordinatori Mantan Ketua DPC PKB Kota Tasikmalaya, Abun Sulaeman, direaksi pengurus DPC PKB Periode 2015-2010 yang diketuai Cece Insan Kamil.
Melalui Sekretaris DPC PKB, Muqit Nuryadin bahwa seluruh kader PKB wajib patuh terhadap keputusan partai yang telah mendukung Budi-Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya 2017.
“Kalau membelot ya pasti ada sanksi. Itu konsekuensi logis dari satu kesatuan institusi,” kata Muqit, Minggu (18/12/2016).
Menurut Muqit yang juga mantan Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya ini, PKB partai terpimpin. Ketika DPP sudah memutuskan ke Budi-Yusuf, seluruh kader wajib tunduk atas putusan tersebut.
Untuk itu, sanksi akan segera keluar yang terburuknya pada pemecatan sebagai pengurus juga anggota.
“Kalau begitu Pak Abun tidak paham cara berorganisasi dengan benar. Karena kalau paham pasti searah. Tapi ia memilih beda, berarti ia punya tujuan pribadi, bukan tujuan membesarkan Partai,” ujarnya.
Muqit pun sangat menyayangkan sikap politik Abun cs tersebut karena hingga detik ini, Abun belum bisa menerima realita politik PKB bahwa PKB sekarang yang sah adalah yang diketuai Cece Insan Kamil dengan Ketua Dewan Syuro, Iman Suparman.
“Sebagai kader yang baik, harusnya Pak Abun menerima kenyataan politik dan segera ‘move on’. Apalagi hasil survey jelas kalau kontituen PKB ada di pasangan Budi-Yusuf. Ya klaim boleh besar, tapi realita sudah bicara, PKB ke Budi-Yusuf bukan ke Dede-Asep,” katanya.
Di lain pihak, Abun Sulaeman siap menerima konsekuensi apapun. Pilihan politik dia bersama kader lain, justru sebagai bentuk kepedulian Abun bahwa PKB akan besar, mengulang kejayaan seperti 2004 dengan lima kursi di DPRD kalau mendukung Dede-Asep.
“Logika besarnya bagaimana ini teh. Massa PKB dibawah itu rebutan dengan PPP. Kalau Budi-Yusuf menang, justru yang tergerus adalah PKB karena bagaimana pun PPP dan PKB bersaing dikantong Nahdlyin,” ujarnya.
“KP” Edisi Sabtu (17/12/2016) memuat konsolidasi sejumlah kader PKB yang menyatakan diri mendukung Dede-Asep. Dikoordinatori Abun Sulaeman, mereka menamakan diri “PKB Dahsyat”. (Jani Noor)