Abuya : Perbedaan Pandangan Tak Benar Jika Berujung Pertengkaran 

SUMEDANG186 views

SUMEDANG, (KAPOL).- Ribuan umat Islam memadati kawasan Pondok Pesanten Internasional Terpadu Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, di Jalan Simpang Kec. Pamulihan, untuk memperingati Rajaban Akbar 1440 H/2019 M, Minggu (7/4/2019).

Kegiatan keagamaan tahunan tersebut, sekaligus dalam rangka memperingati Isra Mikraj, termasuk sosialisasi Pemilu 2019 agar damai.

Pimpinan Pondok Pesantren Asy Syifa, Abuya K.H. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi dalam tausiahnya menekankan agar para santri mengedepankan kebersamaan dan mengesampingkan perbedaan.

“Berbeda pandangan itu dibolehkan oleh agama, sedangkan bertengkar akibat perbedaan pandangan, itu yang diharamkan,” ujarnya.

Selain Abuya K.H. M. Muhyiddin, dalam kesempatan itu ikut memberikan tausiyah pada Isra Mi’raj yakni, Habib Soleh Al-Jufri yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Mustofa, Solo.

Dalam ceramahnya, Habib Soleh Al-Jufri  menyebutkan melalui peringatan Israi mikraj, semua agar taat dan khusyuk menjaga salat yang merupakan tiang agama, membangun solat sekaligus membangun agama.

Sementara, ucap dia menambahkan, meninggalkan salat sama saja dengan meninggalkan agama.

“Dengan melakukan salat secara sungguh-sunggu, maka kita akan dijaga dari godaaan setan. Karena, aetan tidak akan mampu mengganggu kita yang beriman,” ucapnya.

Betapa pentingnya salat, melalui peringatan mikrajnya Rasulullah harus menjaga salat agar lebih giat dan bersemangat karena solat merupakan intisari waktu-waktu kita, ditengah kepadatan aktivitas hidup ini.

“Ingat intisari kehidupan adalah solat  jangan sampai kita sia-siakan salat, jika kita ingin dijaga oleh Allah jagalah shalat sebaiknya. Satu kemuliaan yang sangat luar biasa dari salat yakni kita bisa berdialog dengan Allah SWT,” tuturnya.

Menurutnya, manusia semuanya berasal dari tanah liat yang tidak ada artinya dan tiap hari membawa kotoran yang nantinya akan menjadi bangkai.

Kendati demikian, atas kebesaran Nabi Muhammad SAW, maka manusia pun dimuliakan Allah SWT.

“Gunakan kesempatan ini, semua kesusahan yang kita alami serahkan kepada Allah SWT melalui salat, Insya Allah akan ada jalan keluar,” katanya.

Mulailah, kata dia, setelah isra mikraj ini semuanya berniat salat dan lebih utama jika dilakukan secara berjamaah. (Azis Abdullah)***