BANDUNG, (KAPOL).- Pelantikan Wabup Sumedang Eka Setiawan menjadi Bupati Sumedang pada Selasa (12/7) oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dipandang bisa menuai polemik.
Karena, sebagian warga Sumedang telah mengetahui jika kiprah Eka Setiawan menjadi Wabup, bukan dari hasil Pilkada.
Warga Sumedang faham jika Eka menjadi Wabup seusai ditunjuk langsung oleh Bupati Sumedang pada saat itu yakni Ade Irawan.
Menanggapi hal itu, Ade Irawan yang juga mantan Bupati Sumedang membenarkan jika penunjukan dan pelantikan Eka Setiawan sebagai Wabup Sumedang dirinya menjabat Bupati Sumedang.
Alasan dirinya memilih Eka sebagai Wabup, karena menilai pribadinya cukup santun dan penuh dedikasi.
“Saya belum pernah bertatap muka dengan Eka terlebih menerima laporan terkait program pembangunan Sumedang. Aneh, datang pun ke Lapas Sukamiskin tak pernah kecuali Juni 2015 lalu,” tutur Ade melalui pesan singkat yang disampaikan keponakannya yakni Jejen (38), Selasa (12/7/2016) kepada KAPOL, di Jatinangor.
Menanggapi pelantikan Eka Setiawan menjadi Bupati Sumedang definitif sisa masa jabatan 2013 – 2018, ia tak banyak bicara dan tersenyum.
“Saya ini pernah menjadi Bupati, sehingga sangat mengetahui sepak terjang siapa Eka,” kata Ade Irawan yang mengaku setelah bebas darri Lapas Sukamiskin akan mendeklarasikan LSM pemantau kinerja aparat Pemda.
Ade Irawan mengaku telah melayangkan surat kepada Gubernur, pada Senin 26 Juni 2016 yang isinya agar pelantikan Eka ditunda.
Pelantikan harus ditunda, kata dia, sbelum hasil Peninjauan Kembali (PK) dari MA yg diajukan Ade Irawan turun.
“Pertimbangan saya mengirim surat, agar tak jadi persoalan hukum baru jika PK dari MA dikabulkan atau bebas”, ucapnya.
Namun, kata dia, kelihatannya Gubernur tampak ambisi untuk melantik Eka.
Makanya, kata dia, jika dikemudian hari terjadi sesuatu, tentu akan menjadi tanggung jawab Gubernur. (Azis Abdullah)