Akibat Bocor, Lobi Setda “Rarujit”

image

SINGAPARNA, (KAPOL).-

Pemandangan tidak nyaman, rarujit dan sareukseuk, sudah hampir satu bulan ini terjadi di ruang lobby gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Hampir separuh atap plafon gedung tersebut kini dalam kondisi bocor dan rusak. Rembesan air pun menetes hingga membasahi lantai ruangan.

Diketahui, kerusakan semacam ini bukan kali pertama terjadi. Setidaknya pihak Pemkab Tasikmalaya telah melakukan 3 kali perbaikan atap plapon, termasuk dengan yang sekarang. Namun seakan beres, rembesan air dari atap dak terus terjadi dan membuat plapon bolong-bolong. Hingga pihak Pemkab nampaknya mulai merasa jengkel mengatasi masalah tersebut.

Kabag Umum Setda Kabupaten Tasikmalaya, Nanda, saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan guna menanggulangi kebocoran dan kerusakan atap plafon ruang lobby Setda Kabupaten Tasikmalaya. Skenario yang dilakukan kali ini yakni dengan menambal rembesan dengan sistem suntik. Alatnya pun didatangkan khusus dari Jakarta, dengan biaya yang murah.

“Kita sedang menunggu mesin suntik dari jakarta. Jika ditambal saja, sudah beberapa kali tidak ada hasilnya. Malah kembali bocor,” jelas Nanada, Kamis (7/4/2016).

Nanda menilai, untuk mengatasi kebocoran atap gedung Setda ini tidak cukup hanya perawatan biasa saja. Tetapi memerlukan renovasi menyeluruh.  Sebab sudah beberapa kali dilakukan penambalan tetap saja bocor kembali. Penyebab kebocoran ini akibat atap dak yang telah retak, sementara air diatas dak malah menggenang dan tidak terbuang maksimal.

Undang (37) warga Tanjungjaya, mengaku kurang nyaman akan kondisi lobby gedung Setda Kabupaten Tasikmalaya. Padahal ruangan ini berada di bagian paling depan tempat bekerjanya Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya dan pejabat lainnya. Tetesan air yang jatuh ke lantai juga membuat bahaya. Sebab dirinya nyaris terpelest karena menginjak lantai yang basah tersebut.

“Masa gedung Bupati atapnya bocor kaya gini. Saya nyaris saja terleleset,” ujar dia yang baru saja mengurus persyaratan UPCPK sanak saudaranya. (Imam Mudofar)