TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Direktur Albab Institute, Abdul Haris mengatakan, masyarakat Kota Tasikmalaya membutuhkan figur baru dalam memimpin Kota Tasikmalaya kedepan.
Pasalnya, butuh kreativitas dan inovasi serius sehingga pemimpin Kota kedepan harus memiliki daya kreasi tinggi.
“Jadi, apa yang dikatakan Ketua ISNU, Dindin C Nurdin pada Jum’at (15/1/2016) di KP yang menyatakan para kandidat berburu petahana tidak benar. Karena kajian Albab Institute mayoritas warga menginginkan figur baru,” kata Haris, Jum’at malam (15/1/2016).
Menurut Dosen STAI Tasikmalaya ini, petahana (Wali Kota dan Wakil Wali Kota) dianggap tidak kreatif karena praktis dalam 4 tahun kepemimpinan tidak menghasilkan prestasi apa-apa.
“Kalau membangun jalan mah kewajiban. Persoalan tahun tema dan anggaran semata. Sementara menata PKL dan Kojengkang saja tidak tuntas,” ujarnya.
Untuk itu, Haris menilai pernyataan Ketua ISNU tersebut sebatas menggiring opini masyarakat siapa yang layak jadi Wali Kota dan Wakil, serta menuding kandidat lain seolah takut pada petahana sehingga berburu posisi wakil.
“Itu pernyataan sesat dan tendensius. Kajian Albab saecara ilmiah justru mayoritas masyarakat ingin figur baru,” ucap Haris.
Harus juga mengingatkan fakta politik Kota Tasikmalaya bahwa petahana tidak ada yang menang. Sejak Pilkada 2007 hingga 2012, petahana Wali Kota selalu kalah oleh Wakilnya.
“Sejarah akan berulang. Dan di 2017 juga kami meyakini petahana akan rontok,” tuturnya seraya meminta para kandidat untuk mampu meyakinkan masyarakat. (Jani Noor)
Komentar