Aliansi Masyarakat Leles Kadungora Tersinggung, Bupati Sebut Warga Tak Kesulitan Air

KILAS25 views

GARUT, (KAPOL).- Masyarakat Kecamatan Leles dan Kadungora yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Leles Kadungora menyayangkan pernyataan Bupati Garut, Rudy Gunawan yang menyatakan tidak ada warga yang kesulitan air.

Pernyataan Rudy itu dinilai telah menyinggung perasaan karena menganggap masyarakat telah berbohong.

Koordinator Aliansi Masyarakat Leles Kadungora, Lukman, mengungkapkan apa yang dilontarkan bupati itu sangat tidak pantas. Ungkapan itu sama saja menuduh warga Leles dan Kadungora berbohong.

“Kami tersinggung dengan pernyataan Bupati Garut yang menyebutkan tidak ada masyarakat yang kesulitan air di sini. Itu sama saja menuduh kami telah berbohong,” ujar Lukman dalam acara dialog warga Leles Kadungora dengan Bupati Garut di aula Desa Lembang, Kamis (19/10/2017).

Padahal tutur Lukman, warga Leles dan Kadungora benar-benar dilanda kesulitan air selama ini. Hanya saja, pas bupati melakukan peninjaun ke sumber mata air, kebetulan kondisi air sedang bagus karena sebelumnya turun hujan.

Dikatakannya, selain akibat kemarau, kesulitan air yang melanda warga Leles dan Kadungora juga diakibatkan penggunaan air besar-besaran oleh pihak perusahaan dalam hal ini PT. Tirta Leles. Di sisi lain, izin yang dimiliki perusahaan untuk pengolaan air saat ini sudah habis tapi tetap beroperasi.

“Tadi pagi sampai pukul 08.00, air di Sungai Ciharus ini masih kering. karena sekitar pukul 09.00 sampai siang tadi turun hujan deras, maka saat ini air sungai jadi deras. Kami tidak bohong Pak Bupati,” kata Lukman yang disambut teriakan warga.

Menurutnya, warga sudah sepakat agar perusahaan pengolahan air itu harus ditutup. Pihaknya pun akan memberikan berkas dokumen yang lengkap untuk dikaji Bupati.

Menurut Lukman, di bak penampungan Tirta Leles itu saat musim kemarau air masih ada. Tapi air ke sungai benar-benar kering sehingga warga kesulitan untuk mendpatkan air.

Inilah yang menjadi alasan warga menggelar aksi ke DPRD Garut pada Senin (16/10/2017) lalu dengan tuntutan pemerintah segera menghentikan ekploitasi air yang dilakukan pihak perusahaan.

Terkait pipanisasi di lahan milik Kadis PUPR ke salah satu perusahaan, Lukman mengatakan jika peruntukkannya tidak jelas. Warga pun sudah lama menolak karena menyedot air dari sumber warga.

Sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan, dengan tegas menyatakan dari hasil peninjaun yang telah dilakukannya ke lokasi sumber air Ciharus di Desa Lembang, Kecamatan Leles, tidak ada warga yang dilanda kesulitan air.

Dengan alasa itu, Rudy menilai apa yang menjadi tuntutan warga yang menyebut tidak ada air sama sekali tidak terbukti.

“Hari ini saya sengaja turun langsung untuk melakukan peninijauan ke lokasi sumber air di Desa Lembang, Kecamatan Leles ini. Saya tak menemukan bukti adanya warga yang kesulitan air karena sungai mengalirkan air yang cukup deras,” ucap Rudy yang ditemui di lokasi sumber air Ciharus di Desa Lembang, Kecamatan Leles.

Dalam kesempatan tersebut, dengan tegas Rudy juga membantah adanya penyaluran air dari sumber mata air yang disebut-sebut milik Kadis PUPR Garut ke PT. Chansin Reksa Jaya.

Sebelumnya, warga menyatakan air dari sumber air itu dijual Kadis PUPR ke PT. Changsin Reksa Jaya sehingga menyebabkan warga kehilangan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami akan segera mengeluarkan keputusan terkait tuntutan yang disampaikan warga saat penyampaian aspirasi di gedung DPRD beberapa hari lalu. Paling lambat satu minggu keputusannya sudah keluar,” janji Rudy. (Aep Hendy S)***