SUMEDANG, (KAPOL).-Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang menyatakan anggaran untuk buku raport kembali dicoret pada anggaran perubahan.Hingga saat ini, para siswa hanya menerima buku raport sementara. Padahal keperluan buku raport sangat urgen.
“Anggaran (buku raport) sudah di coret kembali, tidak ada dianggaran perubahan.Sudah dua tahun siswa sekolah tidak menggunakan buku raport asli hanya memakai raport sementara,” ujar Rusyana, Kabid SMP, pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang melalui pernyataan tertulis, Selasa (3/10/2017).
Kondisi tersebut, sebelumnya sudah dikeluhkan oleh orangtua siswa. Selama dua tahun saat kelulusan, raport yang dibawa siswa hanya dua lembar kertas raport sementara.
Terpisah, Sekretataris Komisi C DPRD Sumedang, Dadang Romansyah, mengatakan, terkait kebutuhan raport tersebut sudah dibahas dan disampaikan.
“Kita sudah sampaikan terkait kebutuhan raport tersebut. Bahkan saya yakin Disdik pun sudah menyampaikannya berulang kali ke TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” ujar Dadang kepada KAPOL.
Dadang mengakui, dalam pembahasan anggaran perubahan, pihaknya kesulitan dalam menentukan penganggaran kegiatan yang harus diprioritaskan.
“Terus terang saja dalam pembahasan anggaran perubahan di hari terakhir kita kesulitan untuk menentukan mana kegiatan yang akan didanai dan mana yang dicoret. Karena defisit anggaran sangat besar. Sementara anggaran yang tersedia sangat tidak mencukupi,” tutur Dadang.
Artinya, tambah dia, bukan berarti pihaknya abai terhadap ketersediaan buku raport asli. Malah pihaknya menganggap buku raport harus menjadi prioritas.
“Rekan-rekan di Komisi C khususnya yang ada di badan anggaran pun sudah maksimal memperjuangkan itu,” katanya.
Dadang menegaskan, terkait hal itu, pihaknya tidak pernah mencoret penganggaran buku raport. Namun sepertinya karena berhubung terjadi defisit yang sangat besar tadi makanya tidak teranggarkan.
“TPAD yang mempertimbangkan dan mengkaji secara teknis mana yang paling urgen diantara kegiatan yang ada. Tapi perlu diketahui kami tetap bahwa pengadaan raport adalah prioritas,” ujarnya. (Nanang Sutisna)***