Angin Puting Beliung, Puluhan Rumah di Mangkubumi Rusak

PERISTIWA7 views

MANGKUBUMI, (KAPOL).- Puluhan rumah di beberapa titik di wilayah Kecamatan Kawalu dan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Kamis (28/12/2017) sore sekitar pukul 15.00 wib rusak akibat diterjang angin puting beliung.

Angin puting beliung disertai hujan deras itu menyapu rumah warga sehingga banyak atap rumah warga yang roboh dan berterbangan.

Salah satu korban di kawasan Kampung Sambong, Siti Rohaeti (45)  mengungkapkan awalnya hujan sangat deras. Dirinya bersama anak saat itu sedang berada di ruangan tengah. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh semakin lama semakin dekat dan terdengar suara genting atap rumah miliknya berjatuh.

Sehingga dirinya panik dan nekat untuk ke luar rumah sambil membawa anak-anaknya. Namun setelah membuka pintu dan melihat genting rumah banyak yang jatuh, akhirnya dirinya kembali ke dalam rumah dan bersembunyi di balik meja.

“Awalnya hujan dulu sangat deras, langsung datang angin, tadinya mau lari keluar sambil gendong anak. Namun pas ke depan banyak genting yang terbang, jadi memilih bersembunyi,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Cece (47) rumah miliknya juga terkena dampak angin puting beliung. Atap rumah ambruk akibat diterjang angin. Sehingga air hujan masuk ke dalam rumah dan mengguyur perabotan rymah miliknya.

“Angin kencang tiba-tiba datang dibarengi suara gemuruh lalu menyapu pemukiman warga. Anginnya besar, hujan dulu  gak ada yang ketimpa tapi ada sekitar 20 rumah yang rusak di wilayah Sambong. Perabotan rumah seperti kasur dan kursi juga perabotan lainnya basah,” katanya.

Sementara warga Cisumur, Dani (35) mengatakan hal yang sama. Kejadian angin puting beliung sangat cepat dan mendadak. Beruntung angin kencang yang menerjang permukiman itu hanya sebentar. Meski demikian banyak atap rumah warga yang rusak.

Sementara puluhan rumah, tempat usaha pemandian kendaraan serta atap baja ringan toko mebel di Jalan Sambongjaya ambruk. Padahal atap baja tersebut baru dipasang satu hari. Beruntung meski pekerja tengah membuat kursi dan lemari, mereka.lolos dari maut setelah berlindung di dalam toko.

Sejumlah warga langsung berusaha memperbaiki genting rumah yang jatuh saat hujan reda. Mereka memanfaatkan genting sisa untuk menutupi atap yang bolong dan mengganti genting yang pecah. (Erwin RW)***