MANGKUBUMI, (KAPOL).- Antisipasi kecurangan dalam pencoblosan PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya gelar silmulasi pencoblosan di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Minggu (11/2/2018).
Simulasi tersebut dilaksanakan layaknya helaran Peconlosan di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari mulai pencoblosan sampai penghitungan suara hingga terjadinya kericuhan antara panitia dengan warga yang memaksa ingin memberikan hak suaranya.
Akan tetapi warga tersebut tidak memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya Deni Romdhoni didampingi Sekjen Kepler Sianturi, Simulasi dan Training Of Trainer DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya ini guna mengantisipasi terjadinya kecurangan.
Pelatihan dengan simulasi langsung ini sebagai pelatihan terhadap saksi yang mana kinerjanya nanti tahu betul fungsi saksi. Sebab dalam pencoblosan rawan kecurangan dan pelanggaran di hampir setiap TPS.
Selain itu, kata Deni, tidak sedikit dalam DPT tercantum nama yang tidak sesuai melakukan pencoblosan. Kondisi ini kerap terjadi dilapangan pada saatnya pencoblosan.
Untuk itu, simulasi dilakukan agar kader dan saksi nantinya bisa melaporkan kecurangan-kecurangan apapun yang ditemukan yang bisa mencederai proses pencoblosan dan mencederai proses demokrasi tersebut.
“Dilakukan simulasi ini berdadarkan pengelaman setiap kali pencoblosan ada kekeliruan dan kecurangan yang sengaja dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga kader dan saksi kita berikan pemahaman kinerja sebagai saksi agar setiap temuan kecurangan bisa dilaporkan dan ditindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.
Selain itu, lanjut Deni, tidak jarang bisikan ataupun ajakan mencoblos salah satu pasabgan kepada warga yang akan memberikan hak suaranya saat di TPS.
Hal ini perlu saksi PDI Perjuangan dibekali pengetahuannya. Selama ini pemahaman kecurangan hanya secara teori saja.
“Namun kali ini langsung dengan simulasi sehingga jika ada temuan dilapangan para saksi sudah tidak canggung lagi menghadapinya dan bisa melaporkannya sebagai temuan kecurangan,” ujarnya. (Erwin RW)***