Aspek Lingkungan Diabaikan Rawan Bencana

image
Nandang Suherman

JATINANGOR, (KAPOL).-
Banjir di kawasan Jatinangor dan Cimanggung merupakan bencana alam yang  harus meraih perhatian serius dari Pemkab Sumedang.

Banjir di sana, ditenggarai imbas pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.

“Daerah resapan air khususnya di kawasan Jatinangor dan Cimanggung pun semakin sempit. Hal itu, imbas pembangunan seperti apartemen, tempat kos, perumahan, pabrik serta beberapa bangunan milik perguruan tinggi,” ujar pemerhati pemerintahan yang juga tokoh masyarakat Jatinangor, Nandang Suherman kepada Kabar Priangan Online (KAPOL).

Nandang berharap agar pemerintah untuk segera melakukan audit lingkungan khususnya untuk kawasan Jatinangor dan Cimanggung.

“Fakta yang terjadi, Pemerintah Kabupaten Sumedang lebih mengutamakan  sektor ekonomi  saja seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ternyata  pengendalian lingkungannya pun kurang diperhatikan,” tuturnya.

Dianggap tak mustahil, kata dia, jika kedua kawasan tersebut kini menjadi wilayah langganan banjir.

“Kami berharap agar Pemerintah Kab. Sumedang untuk terus berusaha meminimalisasi banjir di Jatinangor dan Cimanggung itu,” kata Nandang.

Mengurai persoalan banjir akibat meluapnya Sungai Cimande (Cimanggung) dan Sungai Cikeruh (Jatinangor), kata dia, seharusnya tak sebatas memikirkan persoalan di hilirnya saja.

“Kami kurang setuju, jika ada pengerukan sungai namun bersifat sementara. Coba, pikirkan secara serius masalah banjir itu,” katanya. (Azis Abdullah)