GARUT, (KAPOL).- Berita terkait atap aula Kantor Kecamatan Tarogong Kaler yang kondisinya memprihatinkan dan terancam ambruk, menjadi viral di media sosial, Selasa (31/10/2017).
Bahkan, banyak komentar yang maknanya negatif serta disampaikan masyarakat melalui WhatsApp di sejumlah grup W.A.
“Innalilahi…kok bisa begitu. Padahal kantor kecamatan itu adanya di Perkotaan. Dikemanakan anggaran pemeliharaanya, malu kalau harus menunggu ambruk apalagi ada korban jiwa. Alangkah baiknya cepat diperbaiki jangan menunggu tibanya masa kampanye,” kata salah seorang pejabat melalui WhatsApp pribadinya di grup W.A.
Selain itu, tak sedikit pula komentar pedas yang diungkapkan masyarakat terhadap kinerja tiga tahun kepemimpinan pasangan Rudy Gunawan – Helmi Budiman menyikapi kondisi kantor Kecamatan Tarogong Kaler tersebut.
“Ari kantor desa bagus-bagus, naha ari kantor Kecamatan Tarogong Kaler memprihatinkan.” kata masyarakat yang berkomentar di medsos.
Camat Tarogong Kaler, Aef Saefurohman melalui Sekmat Didin Alimudin mengatakan, sebenarnya selain atap aula terancam ambruk, juga “suhunan” Kantor Kecamatan sudah agak miring, sehingga sangat bahaya jika bangunan itu tak segera di perbaiki.
“Kalau dilihat di atas, “suhunan” pun tampak miring. Bahkan, tiang penyangganya dalam posisi tidak tepat pada kedudukan tiang. Sehingga, jika hujan deras dikhawatirkan ambruk. Tidak ada cara lagi, selain atap aula itu segera dibongkar dan kembali dibangun. Harapannya, semua bangunan itu direhab besar-besaran,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku telah menerima laporan terkait atap aula Kantor Kecamatan Tarogong Kaler yang kondisinya rusak, dan terancam ambruk itu. Ia menjanjikan akan segera memperbaikinya.
“Ya, kami akan segera memperbaikinya melalui anggaran tahun 2018 mendatang,” kata bupati didampingi Kepala Bappeda Deni Suherlan, dan Kepala Inspektorat Kab. Garut Widiyana, di Kantor Bappeda, Selasa (31/10/2017).
Sebagaimana diberitakan, atap aula Kantor Kecamatan Tarogong Kaler kondisinya memprihatinkan dan terancam ambruk.
Sekarang, atap aula itu dipasang dua tiang penyangga agar tidak roboh.(Dindin Herdiana)***