Bangkai Helikopter, Belum Dievakuasi

KAB. TASIK16 views

CIGALONTANG, (KAPOL).-Tiga hari pasca jatuh helikopter angkut jenis BO 105M/ PK E-AH di perbukit di Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (16/3/2019), bangkai pesawat tersebut hingga kini belum bisa dievakusi, Senin (18/3/2019). 

Hal itu tiada lain menunggu selesainya pengecekan yang dilakukan oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan pihak perusahaan asuansi pesawat dari Singapura yang datang mengecek bangkai pesawat di lokasi kejadian. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka sejumlah petugas TNI dan Polri disiagakan di lokasi kejadian.

Evakuasi bangkai pesawat rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Setidaknya dijadwalkan pada Selasa (19/3/2019) hari ini.

“Evakuasi kemungkinan baru akan dilakukan setelah adanya pemeriksaan pesawat dari pihak asuransi dan perusahaan. Kami di sini berjaga menghindari hal yang tidak diinginkan,” jelas Danramil 1212 Leuwisari Kapten CZI Rohadi.

Lokasi jatuhnya pesawat juga dipasang garis polisi untuk membatasi masyarakat yang ingin melihat lebih dekat. Meski begitu, masih banyak warga yang berbondong-bondong datang ke titik jatuhnya pesawat dan berswafoto.

“Kami penasaran ingin melihat secara langsung kondisi pesawat. Selama ini hanya tau ramai di di Facebook,” ujar salah seorang warga Kecamatan Singaparna, Euis Rosmayati.

 Rusak Area Persawahan

Sementara itu dari pantauan di lokasi kejadian, ramainya masyarakat yang berbondong-bondong membuat area persawahan yang ada di dekat lokasi jatuhnya pesawat mengalami kerusakan akibat terinjak-injak oleh warga. Sebab hampir setiap harinya ratusan warga mendatangi lokasi itu untuk hanya untuk melihat dari dekat bangkai pesawat yang terjatuh.

Untuk menuju ke titik lokasi, warga harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 2 km dengan melewati area persawahan. Pematang sawah terlihat amblas dan padi yang memasuki usia panen juga rusak terinjak-injak.

“Karena banyak yang ingin melihat langsung lokasi jatuhnya pesawat, jadi masyarakat merusak pematang sawah. Tapi tidak apa-apa buat saya pribadi, paling harus dibenerin lagi, ” kata salah satu pemilih sawah, Abdul Majid.

Kerusakan juga terjadi pada kebun cabai milik Endang. Sebagian pohon cabai yang baru dtanam terlihat diinjak-injak oleh masyarakat. Akan tetapi meskipun mengalami kerugian, Endang mengaku tidak akan meminta ganti rugi.

“Engga akan minta ganti rugi, justru saya merasa kasian sama penumpang pesawat. Kerusakan itu waktu evakuasi Korban karena jalanan memang sempit,” ujar Endang.

Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Cigalontang mengatakan secepatnya akan melakukan pendataan kerusakan sawah dan kebun milik warga. Kecamatan juga akan mencoba mengajukan ganti rugi kepada pihak terkait.

“Untuk sawah dan kebun yang terdampak akan didata dulu punya siapa. Mudah-mudahan ada penggantian walau besaranya belum diketahui,” ujar Camat Cigalontang, Sobari. (Aris Mohamad F)**