Pada ajang Pasar Murah Rakyat yang digelar di Eks DPRD Kabupaten Tasikmalaya, seberang Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada 8-14 Juni 2016 mulai pukul 14.00 WIB itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya merilis program “Cilok” (Cinta Uang Logamku).
Wahyu Purnama menjelaskan program CILOK digelar dengan tujuan untuk menyerap uang logam yang mandeg di masyarakat sebab selama ini masyarakat cenderung enggan membelanjakan uang logam.
Padahal uang logam juga dibutuhkan di tol dan pasar swalayan. Oleh sebab itu, melalui program CILOK, Bank Indonesia memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mempunyai uang logam untuk ditukarkan sebanyak-banyaknya. Syaratnya uang logam disusun per pecahan sehingga uang logam dapat berputar.
“Selain uang logam, masyarakat pun bisa menukarkan uang rusak dan lusuh sekaligus penukaran uang kecil. Jadi Uang Tidak Layak Edar (UTLE) ditukar Uang Layak Edar (ULE). Itu dapat dilakukan pada kegiatan Pasar Murah Rakyat. Bisa juga ditukar di bank terdekat. Sementara penukaran di Bank Indonesia dapat dilakukan dua minggu menjelang Idulfitri,” ujarnya.
Wahyu menambahkan program penyerapan uang logam turut digelar di kota lain. Seperti halnya yang telah dilakukan di Batam, Denpasar, Manado, dan Jambi, serta daerah-daerah lain yang perutaran uang logamnya tidak mengalir.
“Besar harapan kami melalui program CILOK ini masyarakat dapat menukarkan uang logam sebanyak-banyaknya agar uang logam dapat terus berputar,” ucapnya. (Clara Aditia)