LANGENSARI,(KAPOL).- Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Banjar berhasil dibentuk tahun 2017 ini. Kendati itu, Pordasi Banjar “bernyali” untuk menggelar Kejuaraan Pacuan Kuda Walikota Banjar Cup I ” di Sport Center Langensari, Sabtu – Minggu (04-05 / 03/2017).
Pengda Pordasi Jabar, Apih Akoh, mengapresiasi positif. ” Even pertama Pordasi Banjar sekarang tergolong bagus dan berani dibanding kab/kota lain. Seiring keikutsertaan banyaknya peserta yang datang dari luar Banjar sekarang ini. “Kami berharap even ini berkelanjutan dan mendapat dukungan Pemkot Banjar ,” kata Apih Akoh, disela-sela acara.
Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Ketua (Pordasi) Kota Banjar, Yasir Syam, peserta yang mengikuti perlombaaan sekarang sebanyak 120 pacuan kuda dari 25 kab/Kota di Indonesia. ” Saat ini, kami mendapatkan bantuan dana dari Pemkot Banjar sebesar Rp 1 juta. Diduga minimalis bantuan yang diterima Panitia tersebut, berlatar Pordasi Banjar baru terbentuk dan belum ada kepercayaan dari Pemkot Banjar saja ,” kata Yasir.
Kendati bantuan yang diterima untuk kelancaran memeriahkan Hari Jadi Kota Banjar Tahun 14 Tahun 2017 sangat minim, pihaknya terus berupaya untuk mensukseskannya, untuk menunjukan kerja keras keberadaan Pordasi Banjar selama ini.
” Jika dihitung-hitung, jumlah dana yang diterima dan pengeluaran even sekarang bisa dikategorikan minus. Walaupun kami sudah berupaya menggaet para dermawan yang hobi berkuda ,” ujarnya.
Terkait dipungutnya tiket masuk, nonton balapan kuda sebesar Rp 15.000 per orang, dikatakan dia, itu diperuntukan untuk menutupi kekurangan biaya pengeluaran selama kegiatan pacuan kuda dilaksanakan selama dua hari itu.
“Kenyataanya, tetap saja kurang dan tidak tertutupi segala pengeluaran selama ini. Dalam hal ini, kami tidak akan kapok atau trauma. Direncanakan Desember 2017 digelar kegiatan serupa nantinya ,” katanya seraya mengakui, banyaknya penonton tidak membayar tiket – menyusul di kolasi yang sama area Sport Center Langensari hanya ada satu pintu itu, disebelahnya ada kegiatan perlombaan baris berbaris Paskibra.
“Diduga ada diantara penonton, mengaku ke petugas tiket mau ke acara paskibra. Di tengah jalan belok ke arena balapan kuda dengan harapan mau menonton gratisan ,”ujarnya.
Sejumlah peserta pacuan kuda memaklumi atas kondisi di lapangan pacuan kuda Langensari itu. ” Kami dari Bandung tetap tertarik untuk datang, mengikuti pacuan kuda. Saat ini, kami berhasil meraih juara pertama ,” ujar pemilik kuda “Raya Citty”, Ency.
Dia mengakui, kuda miliknya yang menjadi juara diberbagai perlombaan itu berusia 3 tahun. “Berawal dari hobi memelihara kuda ,” ujarnya seraya mengakui, joki kuda miliknya saat perlombaan tadi itu ditangani langsung pamannya. (D. Iwan)***