TASIKMALAYA, (KAPOL).-Penggemar olahraga selancar sungai atau riverboarding asal Jepang, Yohei Sugawara memilih datang ke Tasikmalaya untuk belajar membuat riverboard ke Tasikmalaya. Ia ingin belajar secara manual. Keramahan dan kreativitas riverboard Tasikmalaya dinilai lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Alhasil itu jadi alasan kuat Yohei datang ke Tasikmalaya.
“Biaya membuat riverboard di sini (Tasikmalaya, red) juga lebih murah,” kata Yohei dalam bahasa Inggris, Minggu (4/12/2016).
Yohei mengatakan, dirinya sempat membuat riverboard sendiri. Riverboard itu dibawanya untuk mengikuti kejuaraan dunia riverboard di Guatemala. Namun, riverboard buatannya mudah hancur karena terbuat dari spon biasa. Barulah kemudian mencari di internet dan berkenalan dengan komunitas riverboard di Tasikmalaya.
“Saya menghubungi komunitas di sini (Tasikmalaya, red). Mereka sangat ramah. Biaya pembuatan riverboard di sini juga lebih murah dibandingkan dengan saya membeli dari Kanada ataupun Perancis,” ujar Yohei.
Alhasil laki-laki yang gemar olahraga sungai arus deras ini pun memutuskan untuk datang ke Tasikmalaya. Yohei membuat empat riverboard yang akan ia bawa ke Jepang.
“Ilmu cara membuatnya juga akan saya praktikan disana,” ungkap Yohei.
Selain belajar membuat riverboard secara manual, Yohei juga diajak menjamah derasnya arus sungai Ciwulan. Yohei sempat memuji arus sungai Ciwulan. Yohei menyebut Ciwulan sebagai sungai emas. Namun sayang, ketakjuban Yohei pada arus sungai Ciwulan yang deras tercemari banyaknya sampah di sekitar sungai.
“Sayang sungainya banyak sampah. Tidak seperti di negara saya. Membuang sampah ke sungai merupakan salah satu pelanggaran berat,” kata Yohei.
Sementara itu, Staf Rescue Indonesia Riverboarding Asociation (IRA) Arief Wahyudi mengatakan dirinya sangat bangga ketika ada orang dari luar negeri yang memang mengakui kreativitas pegiat riverboarding di Indonesia. Khususnya Tasikmalaya. Apalagi olahraga ini kian berkembang dan semakin banyak penggemarnya, terutama di Tasikmalaya yang bermunculan wajah baru di dunia olahraga arus deras itu.
“Saya berharap olahraga ini terus berkembang, karena juga selain hobi sudah ada prestasinya yang bahkan dilombakan ditingkat dunia,” ujar Arief. (Imam Mudofar)