TASIKMALAYA, (KAPOL).- Potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tasikmalaya sangat berlimpah, baik itu di bidang olahan makanan dan juga kerajinan tangan. Hanya saja pihak pelaku usaha kecil tersebut mengalami kesulitan dalam bidang pemasaran.
Sejauh ini mereka memasarkan hasil produksinya dengan menjual secara manual. Sehingga produksi yang dihasilkan masih sederhana. Butuh ruang khusus yang bisa menampung hasil produk masyarakat agar usaha yang dijalankan bisa berkembang.
Para pelaku UMKM Tasikmalaya itu menyampaikan keluhannya tersebut secara langsung kepada Direktur Institut Desa, (Isdesa), Deni Ramdani Sagara agar bisa disiapkan wadah untuk menjual hasil produk yang dibuat para warga.
Diskusi tersebut berlangsung di Kabeuki Coffe yang dihadiri oleh para ibu-ibu kreatif yang sudah menghasilkan produk olahan di wilayah Tasikmalaya pada Ahad (26/11/2017) hadir juga dalam kesempatan itu Camat Indihiang Riza Setiawan
” Kami ibu-ibu sudah menghasilkan banyak produk olahan, baik itu makanan kripik, oncom dan lainnya, termasuk juga produk kerajinan tangan, tapi kesulitan dalam pemasaran karen belum ada tempat untuk jualan,” kata koordinator pelaku UMKM Tasikmalaya Bunda May.
Untuk menampung keluhan tersebut, Deni yang juga Ketua DPW BM PAN Jawa Barat menyiapkan wadah yang siap menampung hasil produk masyarakat para pelaku UMKM di Tasikmalaya. Wadah tersebut bernama Kanimat sebuah toko oleh-oleh dan kelontong yang ada di Jalan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Deni menyerahkan kepada warga agar bangunan toko Kanimat yang sudah ada, bisa dimanfaatkan untuk memasarkan hasil produk olahan masyarakat. Dan ke depannya diharapkan Kanimat bisa menjadi lokasi untuk pemasaran hasil produk UMKM Tasikmalaya.
“Ini langkah yang tidak biasa, kami membuka lokasi usaha di daerah pinggiran jauh dari keramaian. Namun langkah yang tidak biasa ini akan menghasilkan yang luar biasa. Harapannya bisa menjadi pusat oleh-oleh dan pusat pemasaran hasil produk masyarakat,” jelasnya.
Kata dia, dibukanya Kanimat tersebut termotivasi untuk bisa mengangkat potensi lokal utamanya hasil produksi dari para pelaku UMKM, sehingga UMKM di Tasikmalaya bergeliat. Masyarakat yang memiliki kreativitas bisa mengembangkan hasil karyanya ketika ada sarana untuk memasarkan hasil produksinya.
“Kami ingin nanti kawasan Indihiang itu menjadi kawasan pusat pemasaran hasil produk UMKM di Tasikmalaya, sehingga masyarakat luar kota yang butuh oleh-oleh langsung datang ke Kanimat,” jelasnya.
Ia berharap, dengan banyaknya produk olahan yang dihasilkan warga, Kanimat bisa menjadi lokasi strategis untuk memasarkan hasil produksi warga. Pada akhirnya ekonomi masyarakat Tasikmalaya bisa mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Camat Indihiang, Riza Setiawan sangat mendukung adanyan pusat oleh-oleh terintegrasi di wilayah Indihiang yang digagas oleh Isdesa di Jalan Sirnagalih Indihiang.
Ia berharap dengan adanya pusat oleh-oleh yang khusus menjual hasil produk para pelaku UMKM Tasikmalaya, khususnya masyarakat Indihiang, bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. (Abdul Latif)***