Oknum Birokrat dan Politisi Yang Diduga Terlibat Konspirasi Lotte Disarankan Melakukan Mubahalah
CIPEDES, (KAPOL).-
Bola liar dugaan konspirasi besar antara oknum birokrasi, legislatif, petinggi partai dan elit pemerintah Kota Tasikmalaya saat memuluskan pendirian Hypermarket Lotte Mart terus menuai reaksi.
Setelah Ketua DPC Partai Gerindra, Nandang Suryana, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD, Dede M Muharam, Ketua LBH Tasikmalaya, Asep Ruhendi dan para “netizen” di Grup Jejaring Sosial Facebook Kabar Pilkada menuntut pihak penegak hukum mengusut tuntas kasus tersebut, kali ini mantan anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ido Garnida menyarankan agar sejumlah nama yang diduga terlibat melakukan “Mubahalah”.
Mubahalah, kata Ido, upaya melakukan klarifikasi dan pertaubatan diri bagi para pihak yang telah terang benderang diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan serta niat jahat dalam suatu pemufakatan dengan bersumpah pada Allah SWT disaksikan tokoh masyarakat dan ulama.
“Ini penting mumpung bulan puasa karena puasa bulan yang paling tepat para pihak melakukan tabayun dan muhasabah diri. Maka melakukan mubahalah suatu keperluan agar bola liar ini mendapat kejelasan,” kata Ido, Selasa (22/6/2016).
Menurut Ido, kenapa Mubahalah boleh dilakukan di Kota Tasikmalaya karena selain kultur masyarakat Kota Tasikmalaya yang dikenal religi, juga bingkai pembangunan Kota berlandaskan keimanan dan ketaqwaan dalam menunju masyarakat madani. Ditambah oknum yang diduga terlibat diusung partai berazaskan islam serta partai berbasiskan massa islam dengan dukungan para tokoh-tokoh agamawan.
Maka dari itu, ujarnya, Mubahalah perlu dilakukan sebelum upaya hukum yang berlaku di Indonesia menyentuh kasus tersebut.
Ido pun menilai dari mencuatnya kasus skandal pendirian Lotte Mart dan tempo lalu perjanjian dua orang petinggi Kota Tasikmalaya (Budi-Dede) sebagai bukti bahwa Pemerintahan Budi-Dede memiliki rapor merah diujung jabatannya. (Jani Noor)