SINGAPARNA, (KAPOL).-
Kab. Tasikmalaya masuk dalam salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Jawa Barat. Letak geografisnya yang didominasi bukit dan pegunungan menjadikan Kab. Tasikmalaya daerah yang rawan bencana tanah longsor. Bencana longsor sendiri kerap terjadi di Kab. Tasikmalaya. Untuk mengantisipasi resiko dan korban jiwa akibat bencana, BPBD Kab. Tasikmalaya memasang alat pendeteksi bencana di beberapa titik rawan bencana di Kab. Tasikmalaya.
“Akhir tahun 2015 alat pendeteksi bencana itu sudah kita pasang,” ujar Kepala BPBD Kab. Tasikmalaya, H. Kundang Sodikin, Minggu (10/1/2015).
Dua alat pendeteksi bencana longsor dipasaang di Kec. Salawu. Alat tersebut dipasang di tempat yang dianggap paling rawan terjadi tanah longsor. Kundang mengatakan Kec. Salawu memang salah satu daerah di Kab. Tasikmalaya yang rawan terjadinya tanah longsor. Di tahun 2015 kemarin, sedikitnya dua orang meninggal dunia di Kec. Salawu akibat tertimbun tanah longsor. Selain itu, di Gunung Galunggung juga dipasang CCTV untuk memonitoring area lokasi kawah. Tujuannya agar mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di kawah.
“Jadi kalau sewaktu-waktu ada indikasi bencana, bisa langsung kita sebarkan informasinya dan mengambil tindakan cepat,” kata Kundang.
Alat-alat pendeteksi bencana itu, kata Kundang, akan memberikan peringatan dini. Suara sirine akan berbunyi dari alat pendeteksi bencana. (Imam Mudofar)
Komentar